Solusi Zonasi PPDB, Sekolah Negeri Dibangun Tiap Kecamatan di Babel

Kamis 02-09-2021,00:12 WIB

belitongekspres.co.id, PANGKALPINANG - DPRD Bangka Belitung (Babel) kembali meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) dapat mempertimbangkan untuk melalukan pembangunan sekolah negeri baru. Tak hanya satu, melainkan di tiap wilayah atau kecamatan di Babel. Wakil Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi menilai, pembangunan SMA negeri baru ini akan menjadi solusi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), terkhususnya pada persoalan sistem zonasi. "Makanya kita menilai perlu adanya sekolah baru di tiap wilayah," ujarnya, kemarin. Oleh sebabnya, pihaknya berencana akan mengagendakan pertemuan khusus dengan Dinas Pendidikan Babel. "Kami akan segera meminta kepada dinas pendidikan untuk segera mempertimbangkan pembangunan beberapa sekolah negeri yang baru di beberapa wilayah kabupaten/kota," katanya. Di samping itu, lanjut Amri, DPRD meminta Dinas Pendidikan Babel dapat mengevaluasi pelaksanaan PPDB tahun ajaran baru kemarin. Mengingat banyaknya pengaduan masyarakat yang tidak bisa menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Usulan pendirian SMA negeri baru juga pernah disampaikan Sekretaris Komisi IV, Ranto Sendhu. Wakil Ketua DPRD Babel mencontohkannya di Kota Sungailiat yang memiliki satu SMA negeri. "Ya, SMAN 1 itu lah, dan satu-satunya di Sungailiat, sementara SMP-nya banyak. Ada 6, belum lagi SMP swasta. Makanya kami usul dibangun USB (Unit Sekolah Baru), atau SMAN 2 Sungailiat," katanya ditemui Babel Pos Seperti persoalan PPDB kemarin, urai Ranto, lulusan SMP-nya banyak tapi hanya ada satu SMA negeri di kecamatan itu. Sementara kuota hanya bisa menampung 288 siswa baru saja. "Setiap tahun selalu ini yang menjadi persoalan. Pendaftar ke SMAN 1 Sungailiat selalu membludak, karena memang banyak minatnya ke SMA neger, sehingga banyak yang tidak tertampung. Di samping di sana juga ada SMK dan SMA swasta," jelasnya. Ia menambahkan, usulan terbangunnya SMAN 2 Sungailiat terus akan diupayakan olehnya untuk dibahas dalam anggaran tahun 2022. "Ya, akan kita kuatkan di 2022. Bagaimana pun caranya akan kita bahas untuk dibangun guna mengatasi membludaknya PPDB di satu sekolah, karena ini alternatifnya. Jangan sampai ada anak yang tidak sekolah," tegasnya. (jua)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler