BACA JUGA:Tim GTA Juara Bhayangkara Futsal Kapolres Beltim Cup 2022
Bahkan, dalam sehari Bupati, Wakil ataupun Sekda Belitung bisa lebih dari dua kali melakukan persentasi di depan tamu tersebut.
"Aku biasanya kerepotan memanggil atau menyiapkan bahan dari berbagai OPD terkait, sebab bahan itu bukan dari kami. Kami hanya mengumpulkan dan membuat data-data itu supaya lebih menarik dan lainnya," terang Zakina.
Menurut Zakina, hal itu tentu akan terus memakan waktu lama, apalagi harus diprint out ditambah lagi jika ada kendala. Seperti sumber daya manusia tidak ada atau kendala lainnya.
Kata dia, dalam Renstra di Setda Belitung, setiap tahun selalu ada permasalahan di Porkopim atau dulu humas dan protokol. Maka ia melakukan pengkajian ulang dengan metode ilmiah yang ada, ternyata kekurangan penguasaan dan pemanfaatan teknologi.
BACA JUGA:Wanita Asal Tanjungpandan Diringkus Karena Narkoba, Sabu-sabu Diduga Dari Bangka
"Kendala itu, tidak optimalnya pelayanan terhadap pimpinan atau keprotokolan itu terutama dalam optimalisasi tupoksi kita," jelasnya.
Aplikasi WAUU Belitung merupakan layanan keprotokolan dan komunikasi pimpinan. Mereka harus tahu tentang SOP keprotokolan itu, menginformasikan kepada publik dan media kegiatan pimpinan. Selain itu, komunikasi pimpinan yakni tupoksi juru bicara Pemkab Belitung.
"WAUU Belitong merupakan hastag brand Pariwisata Belitung, namun kami memakai WAUU Belitung, maka kemudian rebranding lagi, sehingga lebih dikenal lebih luas," sebut Zakinan.
BACA JUGA:Peredaran Sabu-sabu Terbesar di Belitung Terungkap, Dari Tangan Seorang Wanita
Ia menambahkan, proses pembuatan aplikasi itu selama 2 bulan, terhitung dari pengumpulan data dan lain-lainnya. Belum lagi harus kejar-kejaran karena tugas kantor juga harus berjalan.
"Jadi melalui aplikasi ini, insyallah kita bisa menyaring dan menyeleksi, jadi yang keluar ke publik itu sudah update dan aktual," tandasnya. (*)