BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Karya yang dihasilkan peserta lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) diharapkan mampu memberikan dampak manfaat bagi masyarakat Kabupaten Belitung Timur (Beltim).
Karenanya, bagi peserta dari Kabupaten Beltim yang belum menang lomba tingkat Provinsi Babel tetap didorong memasyarakatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) tersebut.
Hal ini dikatakan Plt Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPMD) Kabupaten Beltim Ronny Setiawan di sela-sela penilaian lomba TTG tingkat Provinsi di ruang pertemuan DSPMD, Selasa (5/7).
"Untuk lomba TTG tingkat Kabupaten sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Saat ini penilaian lomba TTG tingkat Provinsi terhadap peserta dari Belitung Timur," ujar Ronny kepada Belitong Ekspres.
BACA JUGA:Meski Wabah PMK, Minat Beli Sapi Kurban di Beltim Tetap Tinggi , Ludes Terjual
Menurut Ronni, peserta lomba TTG dari Kabupaten Beltim merupakan peserta paling banyak dibandingkan Kabupaten/Kota se Provinsi Bangka Belitung. Ini menandakan, pola pikir masyarakat untuk selalu berinovasi cukup berkembang dengan baik.
"Ini perlu terus kita dorong. TTG yang dihasilkan pun cukup sederhana tetapi memiliki nilai dan bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri," harapnya.
Dikatakan Ronny, lomba TTG merupakan even tahunan yang selalu menghasilkan penemuan baru atau paling tidak memodifikasi teknologi yang sudah ada menjadi lebih praktis.
BACA JUGA:Layanan Kunjungan Lapas Tanjungpandan Kembali Dibuka, Terbatas dan Banyak Syarat
"Lomba TTG adalah even tahunan yang memang menjadi keinginan pusat dan kita sendiri. Salah satu tujuannya adalah memunculkan kreatifitas masyarakat, tapi ini dari seluruh lapisan sekalipun masih sekolah, masyarakat umum hingga pegawai," ungkapnya.
Menurut Ronny, TTG juga mencoba melirik pemanfaatan teknologi dengan memanfaatkan sumber daya alam disekitar lingkungan. Sehingga pendekatan yang diutamakan adalah tanpa teknologi terstruktur, atau komponen canggih.
"Yang kalau mereka kreatif dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada disini dan bermanfaat bagi masyarakat banyak itu makna sebenarnya (TTG). Jadi bukan teknologi dengan struktur, bahan atau komponen canggih," sebutnya.
BACA JUGA:Mantan Kaur Desa Perawas Kembali Terjerat Hukum, Kasus TPPU, Terancam 20 Tahun Bui
Ia juga menyatakan sudah saatnya TTG dimasyarakatkan sampai lapisan masyarakat Desa. Bukan hanya itu, TTG harus bisa dibukukan secara lengkap berikut dengan cara pengoperasian. TTG juga harus mengubah paradigma bahwa teknologi bukan menyulitkan tetapi memudahkan masyarakat.
"Penilaian TTG nanti juga berjenjang dari Kabupaten, Provinsi lalu ke Nasional. Mengingat ini dinaungi Kementerian Dalam Negeri, nanti juga ada even nasional yakni Pekan Inovasi Nasional," tandas Ronny.