BACA JUGA:Kasus 8,873 Ton Timah Balok Baru Jerat 3 Tersangka, Pengusaha H.Ud dan Smelter Ditunggu
Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Ozzie mengutuk keras perbuatan guru yang melaklukan tindak kekerasan kepada anak SD tersebut.
Menurut Ozzie, video guru hajar murid SD yang sudah tersebar di lini masa tentu sangat memalukan institusi pendidikan di Belitung.
"Anak anak kita seharusnya kita didik tanpa kekerasan. Kita ajarkan anak-anak SD dengan baik, sekali lagi tanpa ada kekerasan fisik," tegasnya.
Lebih lanjut, selayaknya kata Ozzie membangun rasa percaya diri anak-anak bukan dengan cara membangun rasa takut. Bukan juga membuat hawatir dengan adanya guru tempramen di sekolah.
"Ini tidak boleh dibiarkan. Dinas pendidikan Belitung seharusnya memberikan atensi atas masih adanya cara-cara kekerasan anak SD di Tanjungpandan ini," sebutnya.
BACA JUGA:Pesona Belitung Beach Festival 2022 Ditutup, Bakri: Alhamdulilah Sukses
Kemudian, guru-guru yang tempramental seharusnya tidak ada atau tidak diperbolehkan bekerja atau ditempatkan di dalam lingkungan sekolah.
Ozzie berharap Komnas anak dan aparat hukum harus memberikan perhatian untuk anak-anak yang mendapat kekerasan ini.
"Tidak ada sedikitpun ruang untuk kekerasan kepada anak anak. Say no untuk kekerasan kepada anak anak," tandas Owner Radio BFM itu.
Tak hanya Ozzie, Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung (Lambel), H Abdul Hadi Adjin, juga sangat menyesalkan tindakan terlalu kasar terhadap anak didik.
BACA JUGA:Antrian BBM Kembali Semrawut di SPBU Tanjungpandan Belitung, Bahkan Sempat Terjadi Perkelahian
Kata Abdul Hadi Adjin, kejadian itu tentu sangat memalukan. Untuk itu, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Belitung harus bertindak dengan cepat dan tegas.
"Saya harap kepala dinas bisa mengambil sikap terhadap anak didik yang mengalami kekerasan. Anak harus diberikan pembinaan jangan sampai mendapatkan tekanan jiwa yang berat," pintanya. (rez/kin)