Terkait kematian korban, pihak keluarga pun sepenuhnya menerima atas musibah ini dan menolak untuk dilakukannya autopsi.
Tokoh Masyarakat Sumatera Prihatin
Tokoh Masyarakat Sumatera yang tinggal di Belitung, Dinendra mengaku prihatin dengan adanya dua kasus bunuh diri yang terjadi di Negeri Laskar Pelangi. Pasalnya kedua korban bunuh diri merupakan warga Sumatera.
"Yang kasus di Pangkallalang merupakan warga Lampung. Kedua yang di Beltim warga Lubuklinggau, mereka merupakan perantau asal Sumatera," kata pria yang akrab disapa Uda ini kepada Belitong Ekspres.
Untuk mengantisipasi terjadinya kasus bunuh diri di Belitung, khusus bagi perantau dia berpesan sebelum merantau harus menyiapkan mental yang kuat.
"Jika terjadi masalah di tanah rantau, maka kita harus mendekatkan diri kepada agama. Sehingga hal bunuh diri ini tidak terulang lagi," ujarnya.
BACA JUGA:Waspada, Wabah Penyakit Cacar Monyet Sudah Masuk Jakarta, Kemenkes Jelaskan Gejala Pasien
Sementara itu, tokoh Pemuda dan Agama Belitung yang merupakan Sekretaris GP Ansor Belitung Ahmad Fikri Maulidi (Gus Fikri) juga ikut berkomentar. Kata dia bunuh diri merupakan perbuatan yang dilarang oleh agama.
Oleh sebab itu, Gus Fikri mengajak para pendatang yang bekerja di Belitung untuk mendekatkan diri melakukan kegiatan positif. Seperti pengajian, maupun sholawatan.
Selain itu, juga membuat kegiatan positif selama di rantau, misalnya gabung organisasi atau atau olahraga. Sehingga hal negatif tidak masuk dalam pikiran.
"Bagi pemuda kita ada pengajian Rijalul Ansor. Sedangkan untuk orang tua, di Nadhlatul Ulama banyak kegiatan pengajian rutinan. Silahkan bergabung bagi para perantau," pungkasnya.