BELITONGEKSPRES.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) sukses berikan kejutan bagi 273 juta rakyat Indonesia khususnya terkait wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Pasalnya, sejak sepekan terakhir konsumsi pemberitaan terkait isu kenaikan BBM begitu masif dan menjadi bahan perdebatan. Bahkan sudah ada rencana aksi di berbagai daerah terkait penolakan BBM di tengah krisis global yang merambah seluruh negara khususnya eropa.
Menariknya lagi, Ombudsman RI sampai mengeluarkan rapid assesment atau kajian cepat. Ini sebagai bentuk warning kepada pemerintah khususnya Pertamina yang akan menaikan harga BBM.
Anggota Ombudsman RI Hery Susanto mengatakan, pihaknya telah menyampaikan beberapa saran kepada stakeholder terkait salah satu risiko jika tetap menaikan harga BBM maka terjadi inflasi.
“Kami meminta opsi ini jangan diambil. Jangan mengambil opsi menaikkan harga BBM bersubsidi. Karena ini bukanlah pilihan yang tepat dan bijak saat ini. Semua sudah kami jelaskan ke pemerintah,” jelas Hery Susanto dihubungi Disway.id.
BACA JUGA:Bambang Patijaya Tanggapi Soal Wacana Kenaikan BBM, Pemerintah Harus Kaji Ulang
BACA JUGA:Gadis Bogor Dijual di Warkop Beltim? Hellyana: Saya Minta Aparat Penegak Hukum Menindak Tegas
Berjalannya waktu, hari ini rencana kenaikan itu bergulir. Bahkan sejak tengah malam, sebelum memasuki 1 September 2022, sejumlah SPBU sudah ramai dikunjungi kendaraan roda dua, roda empat dari sedang hingga berat.
Tapi faktanya harga BBM bukannya naik malah turun. Pertamina cukup sukses membuat kejutan bagi masyarakat Indonesia.
“Tadi malam sempat ngantre jam 23.00 di SPBU Pangkalbalam. Lah saya beli bensin (Pertalite) harga belum berubah. Paginya kawan kantor ngasih kabar, BBM malah turun. Eh kena prank dong,” ujar seorang teman.
Fakta ini pun dibenarkan Presiden Joko Widodo. Pemerintah masih menghitung dengan hati-hati BBM bersubsidi, khususnya jenis solar dan pertalite.
BACA JUGA:Ditreskrimsus Polda Babel Tetapkan Tersangka Penyalahgunaan BBM Solar di Belitung
BACA JUGA:BKPSDM Beltim Sudah Tindaklanjuti Permintaan Pengecekan Mandiri NIK ASN
“BBM semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati,” ujar Presiden saat ditemui seusai peluncuran teknologi "5G Smart Mining" di wilayah Tambang Grasberg, Mimika, Papua, Kamis 1 September 2022.
Pada tahun ini, anggaran subsidi BBM dan LPG mencapai Rp 149,4 triliun, dan subsidi listrik mencapai Rp 59,6 triliun. Lalu, kompensasi BBM mencapai Rp 252,5 triliun dan kompensasi listrik mencapai Rp 41,0 triliun. Dengan itu, total anggaran subsidi dan kompensasi mencapai Rp 502,4 triliun.