Jumlah ini berpotensi membengkak hingga Rp698 triliun atau naik Rp 195,6 triliun, apabila konsumsi terus meningkat. Hal itu karena harga jual eceran (HJE) BBM bersubsidi jauh lebih rendah dibandingkan harga jual seharusnya atau keekonomiannya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan HJE solar yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) dengan seizin pemerintah sebesar Rp 5.150 per liter, sedangkan harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 13.950 per liter.
Sementara itu, ia mengatakan HJE pertalite yang ditetapkan sebesar Rp 7.650, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 14.450 per liter. Dengan demikian, pemerintah memberikan subsidi mencapai Rp 6.800 untuk setiap liter bahan bakar ini.
BACA JUGA:Anaura Marfirsta Wakili Babel, Siswi SMAN 1 Manggar Lolos Seleksi Parlemen Remaja 2022
BACA JUGA:Rayakan Hari Ulang Tahun ke-42, SMAN 1 Manggar Bernostalgia
Ia melanjutkan realisasi konsumsi pertalite pada Januari hingga Juli tahun ini sudah mencapai 16,84 juta kiloliter atau 73 persen dari kuota.
Diproyeksikan konsumsi pertalite akan mencapai 29,07 juta kiloliter atau 126 persen dari kuota pada akhir tahun. Kuota penyaluran pertalite bersubsidi dalam target APBN tahun ini sebesar 23,05 juta kiloliter.
Sejalan dengan itu PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi, seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Implementasi harga baru BBM nonsubsidi mengacu Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
BACA JUGA:Setelah Beltim, Alfamart kini Hadir di Belitung, Grand Opening di Badau dan Membalong
BACA JUGA:Bupati Belitung Resmikan Pabrik PT Mitra Propindo Lestari, Olah Sampah Jadi Seng Hingga Pipa PVC
Dikutip Disway.id dari situs resmi Pertamina pada Kamis 1 September 2022), Pertamax Turbo turun sekitar Rp 2.000 per liter, dari semula dijual dengan harga Rp 17.90 - Rp 18.600, kini menjadi Rp 15.900 - Rp 16.250.
Sementara itu, Dexlite turun Rp 700 per liter, dari semula dijual dengan harga Rp 17.800 - Rp 18.500, kini menjadi Rp 17.100 - Rp 17.450. Sedangkan Pertamina Dex turun Rp 1.500 per liter, dari semula dijual dengan harga Rp 18.900 - Rp 19.600, kini menjadi Rp 17.400- Rp 17.750.
Sebagai informasi, penurunan harga BBM non subsidi berlaku di semua provinsi di Indonesia. Adapun BBM subsidi Pertalite, Solar, dan Pertamax masih mengacu pada harga lama.
Daftar Harga BBM Non Subsidi Provinsi Bangka Belitung
* Pertamax Turbo Rp 16.250