KUA Renggiang Kolaborasi Antisipasi Masalah Keluarga, Bina Cantin dan Pengantin Bersama Puskesmas

Rabu 28-09-2022,15:32 WIB
Editor : Yudiansyah

BELITONGEKSPRES.CO.ID, SIMPANG RENGGIANG - KUA Simpang Renggiang, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) memberikan pembinaan kepada para calon pengantin (Catin) dan pengantin. 

Pembinaan guna mengantisipasi munculnya permasalahan keluarga seperti perceraian, stunting hingga KDRT, KUA berkolaborasi dengan Puskesmas Simpang Renggiang.

Kegiatan pembinaan kepada 34 calon pengantin dan pengantin tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Simpang Renggiang, Selasa (27/9) kemarin.

Kepala KUA Simpang Renggiang Moh Aminollah mengatakan, pembinaan berawal dari kecemasan para pejabat lintas sektoral mulai dari Camat, KUA, Puskesmas dan Penyuluh KB.

Para pejabat lintas sektoral di Kecamatan Simpang Renggiang tersebut kesulitan untuk memberikan pembinaan maksimal kepada calon pengantin. 

Sebab, pembinaan biasanya dilakukan per pasangan ketika berurusan di instansi masing-masing. Hal ini tidak lain karena minimnya peristiwa nikah yang hanya 4 sampai 6 peristiwa per bulan. 

"Belum lagi, sulitnya mengajak pasangan hadir dalam kegiatan karena alasan pekerjaan," ujar Kepala KUA Simpang Renggiang Moh Aminollah dari keterangan tertulis yang diterima Belitong Ekspres.

Akhirnya, kemudian disepakati setiap pengantin yang sudah menikah diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pembinaan. KUA diminta untuk menahan buku nikah sementara. 

Sebagai tanda legalitas keabsahan nikah, para pengantin diberikan kartu nikah digital yang terdapat QR Code dan tersambung dengan database nikah Kementerian Agama. 

Bahkan bagi pengantin yang sudah memutuskan tempat menetap, sudah diurus langsung oleh KUA ke Disdukcapil Beltim untuk mendapatkan KTP dan KK dengan status menikah.

Kebanyakan peserta pada awalnya memang terpaksa, namun setelah mengikuti dan merasakan manfaatnya mereka merasa puas. 

"Hal ini dapat dilihat dari antusias mereka dalam mengikuti tiap materi yang disampaikan," kata Aminollah.

Oleh karena itu, selaku Kepala KUA Simpang Renggiang, ia mengajak lintas sektoral untuk beralih dari pembinaan manual ke pembinaan digital.  

"Alangkah baiknya bila semua pembinaan dengan metode ceramah dijadikan video narasi sehingga mengatasi kendala terbatasnya ruang dan waktu," ujar dia.

Lebih lanjut, Aminollah juga menjelaskan kelemahan dari digitalilasi materi pembinaan. Yakni lemahnya ikatan emosional dari pembimbing yang dibimbing.

Kategori :