BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Grand Opening Agrowisata Sawah Iding-Iding Bahagia dan Launching Bank Sampah Digital Desa Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, resmi dilakukan Selasa (15/11) kemarin.
Peresmian dilakukan Bupati Belitung H Sahani Saleh dan Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie dengan pemotongan pita di lokasi Agrowisata Sawah Iding-Iding Bahagia dan penekanan tombol menandai launching Bank Sampah Digita Desa Air Saga.
Agrowisata Sawah Iding- Iding Bahagia terletak di Dusun Air Serkuk, Desa Air Saga. Sedangkan Bank Sampah Digital terletak di belakang Kantor Desa Air Saga.
Kegiatan peresmian itu ditandai dengan pemotongan pita di lokasi Agrowisata dan penekanan tombol menandai launching bank sampah digital.
Ketua Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) Hima MA Politeknik Belitung Sartika mengatakan, mereka mendapatkan dana hibah dari kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi sebesar Rp 50 juta.
BACA JUGA:Samin: Tertundanya Perda RTRW Babel Masih Jadi Penghalang WPR
BACA JUGA:UMP Babel 2023, Pj Gubernur Berikan Sinyal Ada Kenaikan
Untuk mendapatkan dana hibah itu, mereka melewati dua tahap seleksi yakni administrasi dan presentasi kepada dua penguji dari Dirjen Pendidikan Avokasi.
"Hal yang menjadi latar belakang mereka untuk melakukan kegiatan itu yakni isu lingkungan dan isu ekonomi, setelah melakukan kajian potensi di Air Serkuk, maka solusi berupa agrowisata sawah mereka usulkan disambut baik oleh kelompok tani iding-iding bahagia," kata Sartika.
Menurut Sartika, kegiatan membentuk agrowisata telah berlangsung selama 5 bulan terhitung Juli hingga November 2022. Hasil dari pelaksanaan P2MD yakni tersusunnya master plane, dan businees plan agrowisata sawah iding-iding bahagia.
Pembangunan fisik berupa photobooth sebanyak 3 buah, saung sebanyak 1 buah, perbaikan saung sebanyak 3 buah serta perbaikan jalan setapak di agrowisata itu.
BACA JUGA:Sanem Harapkan KTT G20 Bali Berdampak Bagi Ekonomi Daerah Belitung
"Untuk Pembangunan yang tidak terealisasikan mengingat keterbatasan dana yakni tidak dapat membangun jembatan penghubung antar petak sawah," bebernya.
Sartika memaparkan, produk yang ditawarkan adalah edukasi sawah yaitu mengajarkan pada pengunjung cara menanam dan merawat padi dan sayur. Adapun produk kulinernya mengusung budaya lokal yakni makan bedulang dengan menu-menu khas Belitong.
"Ketercapaian yang kami banggakan dari kegiatan ini adalah semangat kelompok tani untuk menanam kembali sawah mereka sehingga isu lingkungan berupa alih fungsi lahan sawah dan isu ekonomi bisa pelan-pelan teratasi," jelasnya.