BELITONGEKSPRES.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo dinilai berpeluang besar sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024.
Penilaian Hary Tanoesoedibjo (HT) memiliki peluang besar sebagai Cawapres 2024 disampaikan oleh Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio.
Hary Tanoesoedibjo (HT) berpeluang besar menjadi cawapres untuk Pilpres 2024 karena menurut Hendri Satrio memiliki modal yang kuat.
"HT (Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo) berpeluang jadi cawapres, pasti berpeluang," kata pengamat politik Hendri Satrio di Jakarta, belum lama ini.
BACA JUGA:Peduli Rakyat Kecil, Elektabilitas Partai Perindo Naik Tembus 6,2 Persen, Ini Respons HT
Menurut pria yang akrab disapa Hensat, Hary Tanoesoedibjo memang memiliki dua modal yang kuat untuk diusung menjadi cawapres pada Pilpres 2024.
Pertama, Hary Tanoesoedibjo memiliki kekuatan elektoral dari Partai Perindo, Kedua, secara finansial HT tidak perlu diragukan lagi.
"Sekarang Hary Tanoe punya dua hal itu nggak? Punya. Elektoralnya apa? Elektoral Perindo, finansial pasti ada lah," tegas Hensat.
Diketahui, survei elektabilitas Partai Persatuan Indonesia (Perindo) sebagai partai peduli rakyat kecil naik pesat dan menembus angka 6,2 persen.
Trend kenaikan elektabilitas Partai Perindo tentu menjadi harapan baru kelompok masyarakat berpenghasilan dan berpendidikan rendah.
BACA JUGA:Elektabilitas Partai Perindo di Kalangan Generasi Z Kian Meroket, Tembus 4 Besar
Elektabilitas Partai Perindo naik di angkat 6,2 persen, berdasarkan survei Lembaga Political Weather Station (PWS) pada November 2022.
Hasil survei Lembaga PWS menunjukkan Partai Perindo dinilai peduli terhadap rakyat kecil, sehingga elektabilitasnya naik.
Adapun sebelumnya, survei CSIS (Centre for Strategic and International Studies) memperlihatkan elektabilitas Partai Perindo 5,1 persen dan Litbang Kompas 4,5 persen.
Lantas, hasil servei PWS atas Partai Perindo mengungkap posisi Partai Perindo saat ini unggul dari dua partai politik yang duduk di Senayan.