Sejak kecil sudah bercita-cita ingin menjadi polisi. "Alhamdulillah cita-citanya tercapai tanpa harus membayar sepeserpun," ujar Maryoto.
Senin pagi, sekira pukul 09.00 WIB, Maryoto mendapat kabar mengenai Anam yang ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.
BACA JUGA:Bripda Khoirul Anam, Korban Pertama Ditemukan Pasca Helikopter Polri Jatuh di Perairan Beltim
BACA JUGA:Tim Gabungan Temukan 1 Jasad Diduga Korban Helikopter Jatuh di Perairan Beltim, Ini Lokasinya
Keponakannya tersebut dipastikan menjadi salah satu korban dari 4 kru Helikopter naas Ahad lalu. "Salah satu kru sudah ditemukan meninggal. Identitasnya adik kami (Anam, Red)," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Milangasri Anggit Ardianto turut bersaksi bahwa Anam merupakan pribadi yang baik dan pintar.
Tak hanya itu, saat remaja Anam bahkan kerap mengajar Alquran kepada anak-anak di lingkungan setempat.
"Anaknya sopan, baik, dan pintar sejak sekolah. Sering mengajar anak-anak di TPA (taman pendidikan Alquran, Red)," ujarnya.
Berhasil Membanggakan Orang Tua
Perasaan sedih juga menyelimuti Korps Bhayangkara. Kemarin (28/11) siang, Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan mengunjungi rumah almarhum Bripda Muhammad Khoirul Anam di Desa Milangasri, Kecamatan Panekan.
"Kami menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga. Semoga almarhum husnul khotimah," ucap AKBP Muhammad Ridwan.
BACA JUGA:Cabuli Anak di Bawah Umur di Beltim, Kakek Pur Divonis 20 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
BACA JUGA:2 Sahabat Siswi SD Ini Juara Belitung Geopark Trail Run 2022
Ridwan mengatakan, mendiang Anam dulu mendaftar anggota Polri melalui Polres Magetan. Dia mendapat banyak cerita mengenai sosok polisi religius itu.
Kebiasaan Muhammad Khoirul Anam semasa hidup, sebelum berangkat kegiatan selalu menghubungi orang tua.
"Menurut penuturan bapaknya, keinginan almarnum menjadi polisi sungguh luar biasa, kata kapolres. Pada akhirnya, almarhum berhasil membahagiakan keluarganya dengan menjadi polisi," tuturnya.