BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Jumlah produksi lada petani di Kabupaten Belitung tahun 2022 tidak capai target. Produksi lada di Belitung hanya mencapai 2.600 ton dari target 5.000 ton.
Tidak tercapainya target produksi lada salah satunya dipengaruhi faktor cuaca. Kondisi cuaca membuat produksi lada petani di Belitung turun hampir 50 persen sepanjang 2022.
Menurunnya produksi lada petani tersebut disampaikan Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Hamzah.
"Produksi lada petani Belitung di tahun 2022 mengalami penurunan hampir 50 persen dan tidak capai target," kata Hamzah kepada Belitong Ekspres, Jumat (6/1/2023).
BACA JUGA:Babel Juga 'Penghasil' Deretan Artis Cantik dan Berprestasi, Nomor 5 dari Belitung
BACA JUGA:49.032 Kendaraan di Belitung Berpotensi Data Dihapus Alias Jadi Bodong, Kok Bisa?
Menurut Hamzah, produksi lada petani Belitung pada tahun 2022 tercatat sebanyak 2.600 ton. Jumlah itu, masih di bawah target produksi lada di Belitung.
"Pengaruh faktor cuaca musim ini yang jadi penyebab dan mempengaruhi target produksi lada di Belitung menurun," ujarnya lagi.
Hamzah menambahkan, sedangkan untuk target produksi lada pada tahun 2023 tetap sama dengan tahun sebelumnya.
"Target produksi tidak berubah. Ini karena kita melihat kondisi anomali cuaca saat ini kalau kita mengurangi target produksi berarti kita tidak ada motivasi," paparnya.
BACA JUGA:PPKM Dicabut Angin Segar Pariwisata di Belitung, Ini Harapan Yoga Nursiwan
BACA JUGA:Nasib Pengembangan KSPN Belitung Dapat Perhatian Khusus, Pj Gubernur Babel Sepakat Dengan 3 Cara
Karenanya, pada tahun 2023 ini ia berharap kondisi cuaca mendukung sehingga produksi lada di Belitung bisa maksimal.
"Karena kalau cuaca hujan seperti ini otomatis pembuahannya tidak berjalan," papar Hamzah.
Saat ini sentra perkebunan lada terluas masih di Desa Membalong dengan perkiraan mencapai 5.000 hektar. Sementara harga lada saat ini masih berkisar Rp 73 ribu per Kg.