Selain itu kata Hamzah, permasalahan utama para petani lada adalah dicabutnya pupuk subsidi khusus lada mulai 1 Januari 2023.
Maka solusinya, mereka mengajak petani lada gunakan pupuk organik, guna menekan biaya produksi lada di Belitung.
BACA JUGA:Dua OPD Pemkab Belitung Dapat Alat Berat, Hadiah dari Kementerian PUPR Senilai Rp 3 Miliar
BACA JUGA:Dua OPD Pemkab Belitung Dapat Alat Berat, Hadiah dari Kementerian PUPR Senilai Rp 3 Miliar
"Ya kita lebih mengarahkan membuat pupuk mandiri atau organik yang kita olah dari bahan-bahan yang ada di masyarakat," kata Hamzah.
Pihaknya mengarahkan untuk membuat pupuk organik dan terus mendorong petani dengan pelatihan dan sosialisasi.
"Jadi kita harapkan kawan-kawan di desa itu memfasilitasi mereka untuk membuat pupuk itu sehingga mereka jadi narasumbernya," bebernya.
Kata Hamzah, langkah itu sudah mereka lakukan bekerja sama dengan petani lada di Desa Terong, desa di Kecamatan Membalong.
Langkah itu guna mengurangi beban petani lada dengan ketergantungan pupuk non organik. "Jadi bahan-bahan pupuk itu ada di masyarakat dibuat secara mandiri," tandasnya.