BELITONGEKSPRES.CO.ID - Bahaya Computer Vision Syndorome perlu diwaspada bagi kamu yang suka melihat layar gadget dari jarak dekat.
Pasalnya, melihat layar gadget dari jarak dekat dalam waktu lama dapat menimbulkan masalah kesehatan, terutama bagi penglihatan mata anda.
Computer Vision Syndorome perlu diwaspadai karena era digitalisasi telah memasuki kehidupan masyarakat luas sejak pandemi Covid-19 melanda.
Kondisi pandemi Covid-19 mengharuskan banyak individu untuk melakukan aktivitas pembelajaran atau pekerjaan dari jarak jauh menggunakan gadget.
Makanya kondisi tersebut membuat penggunaan gadget Handphone, Tablet Komputer, Laptop dan alat elektronik lainnya, meningkat di kehidupan masyarakat luas.
BACA JUGA:Mobil Sehat PT Timah Banyak Berikan Manfaat, Ini Harapan Kepala DKPPKB Belitung Timur
BACA JUGA:5 Ramuan Obat Tradisional untuk Stamina Pria Siap Tempur, Berikut Cara Membuatnya
Apa itu Computer Vision Syndrome. Berikut ini penjelasan dari Paktisi kesehatan dr. I Dewa Ayu Rayna Nareswari Wikananda, S.Ked dari Universitas Udayana Denpasar Bali.
Dalam keterangan resminya, ia menjelaskan, Computer Vision Syndrome merupakan sekumpulan gejala yang terjadi pada mata dan penglihatan.
Itu akibat adanya penggunaan gadget seperti komputer, handphone, televisi, ataupun media elektronik lainnya dalam waktu yang lama secara terus-menerus.
Adapun faktor penyebab seseorang dapat mengalami CVS dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor individu dan faktor lingkungan.
Kemudian faktor individu. Meliputi usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, riwayat penggunaan obat, riwayat penggunaan kacamata atau lensa kontak, frekuensi berkedip, frekuensi istirahat mata, dan frekuensi menggunakan gadget.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Berikut Ini Daftar Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
“Sedangkan faktor lingkungan meliputi faktor pencahayaan ruangan, kelembapan ruangan, jarak penglihatan, sudut penglihatan, dan posisi meja serta kursi saat menggunakan gadget,” jelad dr. Rayna.
Dia menjelaskan, disaat seseorang melihat layar gadget, mata akan bekerja lebih keras dari biasanya agar tetap terfokus pada objek di layar sehingga mengurangi frekuensi mata untuk berkedip.