SIJUK, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Potensi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memang banyak dan tak hanya sekadar sebagai daerah penghasil mineral tambang timah.
Pasalnya, Babel yang terdiri dari 950 pulau kecil dengan 80 persen wilayahnya berupa laut. Sehingga menjadikan Babel sebagai salah satu provinsi dengan potensi ekonomi bahari yang luar biasa.
Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin dalam sambutan Opening Session Multi-Stakeholder Dialogue on The Development of The Asean Blue Economy Framework, di Northern Lake Ballroom, Sheraton Belitung Resort, Rabu (1/3/2023).
Potensi-potensi luar biasa yang dimiliki oleh Babel tentu akan turut serta membantu menyukseskan strategi blue economy atau ekonomi biru yang memang sedang menjadi fokus di negara-negara ASEAN, salah satunya Indonesia.
Pada acara The 43rd Meeting of The High-Level Task Force on ASEAN Economic Integration (HLTF-EI) and Related Meetings itu, Pj Gubernur Babel juga menyampaikan langkah Indonesia mewujudkan strategi ekonomi biru melalui berbagai jenis investasi.
"Bangka Belitung will certainly participate in Indonesia's steps in realizing the blue economy strategy through various types of investment, such as the Prosperous Ocean Program. Bangka Belitung tentunya akan turut serta dalam langkah Indonesia dalam mewujudkan strategi ekonomi biru melalui berbagai jenis investasi, seperti Prosperous Ocean Program," ujar Pj Gubernur Babel.
Investasi tersebut di antaranya, investasi untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat pesisir dan memulihkan ekosistem kritis, Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang – investasi 20 tahun dalam penelitian dan pengelolaan terumbu karang, serta Program Pengembangan Pariwisata Terpadu dan Berkelanjutan berdasarkan ekonomi biru.
Perencanaan program yang disebutkan oleh Pj Gubernur, sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Kepala Bagian Riset Tata Kelola Laut UNESCO Prof Pierre Failler, yang mana untuk mewujudkan ekonomi biru di ASEAN ada 3 prinsip dasar.
"To implement blue economy, we have to know the basic principles for blue economy in ASEAN, there are: circular economy, good governance, and environmental & social sustainability . Untuk mengimplementasikan ekonomi biru, kita perlu tahu prinsip dasar ekonomi biru di ASEAN, diantaranya: ekonomi sirkular, pemerintahan yang bagus, kelestarian lingkungan & sosial," paparnya.
Selain itu, Amalia Adininggar selaku Deputi Bidang Ekonomi Bappenas RI, juga meyampaikan bahwa penerapan ekonomi biru ini sangat baik untuk dilakukan di negara-negara ASEAN. Karena selain bagus untuk pertumbuhan ekonomi, juga sekaligus guna mencapai pembangunan berkelanjutan.
"Blue economy is potential for economic growth and also to achieving sustainable development . Ekonomi biru berpotensi untuk pertumbuhan ekonomi dan juga untuk mencapai pembangunan berkelanjutan," ujar Amalia.
Sebagai perwakilan masyarakat Babel, Pj Gubernur menyampaikan harapannya terhadap forum se-ASEAN yang dilaksanakan di Belitung ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif. Sebab, Indonesia, salah satunya Babel, memiliki potensi laut yang sangat besar untuk dikelola.
“It is hoped that an inclusive and sustainable Blue Economy Strategy can be designed for the welfare of the society, especially Bangka Belitung. Diharapkan Strategi Ekonomi Biru yang inklusif dan berkelanjutan dapat dirancang untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya Kep. Bangka Belitung,” ujar Pj Gubernur. (rel)