Kasus HIV/AIDS di Belitung Naik, Hingga 2022 Sudah 332 Orang Terinfeksi

Rabu 08-03-2023,23:54 WIB
Reporter : Doddy Pratama
Editor : Redaksi BE

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Kasus infeksi baru HIV/AIDS di kabupaten Belitung terus naik dari tahun ke tahun. Hingga  tahun 2022 sudah 332 orang terinfeksi.

Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Dinas Kesehatan (Dinkes) Belitung, mencatat tahun 2022 saja ada sebanyak 33 kasus baru infeksi HIV/AIDS.

HIV/AIDS terdiri 30 kasus wilayah Belitung dan 3 dari luar wilayah daerah. Angka tersebut mengalami kenaikan dibanding Tahun 2021 yakni sebanyak 25 kasus baru.

“Jadi ada kenaikan, terlihat dari masyarakat yang mulai ingin memeriksakan diri mereka jika merasa beresiko,” ungkap Sekretaris KPA Belitung, Robi saat ditemu Belitong Ekspres, Selasa (7/3/2023).

Menurut Robi, KPA Belitung terus melakukan promotif dengan serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.

BACA JUGA:Satpol PP Belitung Amankan Ratusan Butir Obat Keras, Terungkap dari Remaja Terjaring

Kemudian dengan upaya pelayanan preventif yaitu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit. Khususnya penyakit HIV/AIDS.

“Kita terus melakukan penyuluhan ke populasi kunci, LSL, waria, warga binaan, panti pijat, tempat hiburan malan (THM) dan lain-lainnya di Belitung,” jelasnya.

Robi juga menerangkan, per Januari 2023 ada 123 orang minum obat ARV. Sebab mereka harus minum obat untuj mengendalikan infeksi HIV ditubuh mereka agar bisa hidup layak seperti orang biasa

Bahkan, dari 2009 hingga 2022 sebanyak 332 orang terinfeksi HIV/AIDS di Kabupaten Belitung. Pada Tahun 2023 hingga Februari telah ditemukan kasus baru yakni 7 orang.

Robi memaparkan, kerahasiaan ODHA adalah singkatan dari Orang Dengan HIV/AIDS itu sangat dijaga. Pasalnya stigma masyarakat masih belum bisa menerima itu.

BACA JUGA:Dampak Pertemuan HLTF-EI, Sanem: Belitung Semakin Dikenal Dunia

Padahal, penularan penyakit itu juga tidak mudah dan tidak seperti Covid-19. “Itu yang kita edukasi kepada masyarakat, jauhi penyakitnya bukan orangnya, untuk mengiklanhkan deskriminasi itu,” tegasnya.

Kemudian, Robi menambahkan cara penularan HIV yaitu tidak melakukan seks bebas, bersikap saling setia dengan pasangan yang halal, cegah dengan memakai kondom bagi yang beresiko, hindari pemakaian narkotika suntik secara bergantian.

Lalu, dengan edukasi dan penyuluhan tentang HIV dan AIDS. “Kami Mengajak masyarakat menjadi bagian dari penekanan angka penderita HIV/AIDS. Ayo menggaungkan strategi Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan (STOP),” tandas Robi.

Kategori :