”Saya sebenarnya tertarik melakukan penelitian di Belitung bukanlah tanpa alasan yang kuat. Hal ini bermula dari datangnya Andrea Hirata ke Akita University Jepang pada tahun 2013. Dari situ ia banyak membuat saya pribadi dan banyak profesor di Jepang kagum dengan apa yang ia tulis dalam Laskar Pelangi," papar Profesor Yashimi.
BACA JUGA:MKKS SMA se-Basel Belajar Tips dan Trik Berprestasi di SMAN 1 Manggar
“Pertemuan dengan Andrea Hirata tersebut akhirnya membuat saya sangat tertarik untuk melakukan kunjungan dan penelitian di Belitung. Kami sangat kagum atas apa yang ia paparkan terutama tentang bagaimana anak di pulau kecil ini dapat bermimpi dan pendidikan yang ada disini. Akhirnya di tahun 2019 saya menginjakkan kaki di Belitung untuk melakukan penelitian tentang tambang dan itu benar-benar sangat luar biasa bagi saya," paparnya.
Saat ditanya mengenai alasannya kembali ke Belitung, Profesor Yashimi menjawab karena ia sangat mencintai Belitung. ”Saya sangat mencintai Belitung dan saya tertarik sekali dengan penggunaan bahasa Melayu Belitung. Soalnya bahasa Melayu Belitong itu sangat khas dan dipakai turun temurun tanpa henti. Kemudian saya juga tentunya sangat ingin kembali karena Belitung ini layaknya surga yang disembunyikan Tuhan. Saya sangat-sangat mencintai pemandangan alamnya, orang-orangnya, dan tentu makanannya”, ungkap Profesor Yashimi.
Kemudian saat ditanya mengenai SMAN 1 Manggar, beliau mengatakan bahwa sekolah ini adalah sekolah yang sangat luar biasa. ”SMAN 1 Manggar ini menurut pandangan saya adalah sekolah yang prestisius. Sekolah dengan siswa-siswa yang luar biasa. Saya harap kedepan saya dapat kembali lagi ke sekolah ini dan berharap kedepan siswa-siswi SMAN 1 Manggar dapat terus mengembangkan kemampuan leadershipnya karena dengan itu saya yakin siswa sekolah ini akan semakin luar biasa," tutupnya.
BACA JUGA: SMAN 1 Manggar Juara KANO CUP FUTSAL 2023, Kalahkan Tim SMA 1 Damar di Final
Berakhirnya podcast tersebut juga menjadi agenda terakhir kunjungan Profesor Yashimi dan Manaha di SMAN 1 Manggar. Namun sebelum meninggalkan SMAN 1 Manggar, mereka dihadiahi seragam batik serta selempang batik SMAN 1 Manggar yang sempat ingin mereka beli karena sangat bagus.
”Saya benar-benar terharu dapat ini semua. Saya awalnya benar-benar ingin membeli namun ini diberikan secara gratis. Terimakasih sekali untuk SMAN 1 Manggar, terimakasih atas batik Pelileek’an yang sangat indah ini”, tutup Profesor Yashimi dan Manaha.