PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Prof Dr Yusril Ihza Mahendra yang merupakan Anggota Dewan Pembina Universitas Bangka Belitung (UBB) hadiri Rapat Senat Terbuka UBB Dengan Acara Tunggal Dies Natalis ke-17.
Yusril Ihza Mahendra yang juga sekaligus Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (UI), hadir untuk menyampaikan orasi ilmiah dengan judul: “Penguatan Kembali Majelis Permusyawaratan Rakyat Pasca Amandemen Undang-Undang Dasar 1945''.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Rektorat UBB, Rabu (12/04/2023). Hal ini merupakan salah satu tradisi akademik di universitas. Untuk itu ia mengucapkan selamat kepada UBB yang berdiri pada 12 April 2006.
”Semoga UBB akan terus berkembang menjadi universitas negeri yang kuat. Dan hal ini juga tergantung kepada sumberdaya finansialnya. Namun memang sekarang ini, kita tau bahwa keuangan negara berada dalam kondisinya sangat berat pasca pandemi, sehingga penyediaan anggaran termasuk untuk di dunia pendidikan ikut minim,” harap Yusril.
BACA JUGA:Pemprov Babel dan PT Timah Bahas Draft Ranperda RTRW, Khususnya Tentang Ini
Melalui orasi ilmiah yang disampaikannya ini, guru besar kelahiran Belitung Timur ini juga berharap dapat menjadi bahan telaah dan renungan bersama sebagai insan akademis yang memiliki tanggungjawab moril untuk ikut serta memikirkan dan memecahkan persoalan-persoalan besar yang dihadapi oleh bangsa dan negara saat ini.
Sementara itu, Rektor Universitas Bangka Belitung, Prof Dr Ibrahim, M.Si juga menyampaikan, bahwa UBB sudah berada di usia sweet seventen yang merupakan usia remaja sudah masuk ke usia dewasa.
UBB yang sudah berdiri selama 17 tahun ini diharapkan akan dapat terus tumbuh dan berkembang, dengan statistinya yang juga semakin hari, semakin baik.
Menurut rektor yang genap berusia 41 tahun pada 10 April 2023 kemarin ini, UBB saat ini mengalami student body dari sisi pertumbuhan jumlah mahasiswanya yang cukup tinggi.
”Kalau di awal berdiri UBB pada tahun 2006, jumlahnya baru 1000 mahasiswa, namun hingga tahun 2023 sudah meningkat menjadi 7000 mahasiswa. Dan proyeksi kami di tahun 2026 jumlah mahasiswa UBB akan tumbuh naik diangka 11.000 mahasiswa.
BACA JUGA:Wali Kota Pangkalpinang Paparkan Program di hadapan Tim Visitasi Anugerah Tinarbuka
“Target kami adalah menaikan akses perguruan tinggi. Dan untuk itu UBB sangat konsisten mendukung berbagai upaya pemerintah daerah, agar Angka Partisipasi Pendidikan Tinggi di Babel semakin baik, salah satunya yang dilakukan UBB adalah menambah daya tampung dari prodi yang sudah ada dan menambah program studi baru. Tahun ini kami sebetulnya juga sudah mendapatkan 2 prodi baru, namun salah satunya masih menunggu, yakni profesi kedokteran. Sedangkan ada 30 prodi UBB yang sudah menerima mahasiswa,” jelasnya.
Guru besar pertama jebolan UBB ini, juga mengaku bangga, karena animo masyarakat dari luar Bangka Belitung untuk melanjutkan pendidikan tinggi di UBB sangat tinggi. Lanjutnya, 50 % pendaftaran prodi kedokteran adalah berasal dari luar daerah Babel. Artinya daya Tarik atau minat orang datang dan masuk ke UBB sangat tinggi.
“Namun kami sedang berjuang dengan pemerintah pusat supaya bisa mendorong afirmasi khususnya untuk prodi kedokteran, supaya ada afirmasi bagi putra-putri Bangka Belitung, agar jangan sampai kita sudah mendirikan prodi kedokteran di UBB ini, namun yang mengisinya justeru adalah orang luar Babel, sehingga ujung-ujungnya mereka balik ke daerahnya. Padahal tujuan pendirian fakultas kedokteran ini adalah untuk mencukupi kebutuhan tenaga kesehatan di Bangka Belitung,” dorong Ibrahim.
BACA JUGA:Soal Wacana RKUD Pemprov dari BRI Balik Lagi ke Bank Sumsel Babel, Ini Saran Beliadi