BELITONGEKSPRES.CO.ID - Kata Imam Al Nawawi, selevel Utsman bin Affan saja, Abdullah bin Mas'ud, dan Abdurrahman bin Auf, orang-orang kaya di jaman nabi, masih mengkhatamkan quran saat tahajud. Bahkan, aset kekayaan Utsman bin Affan masih ada sampai saat ini.
Diriwayatkan bahwa Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu (RA) kadangkala mengkhatamkan seluruh Al-Qur'an hanya dalam satu rakaat salat witir.
Utsman merupakan menantu dua putri Nabi Muhammad, kekayaannya luar biasa, masih menunaikan tahajud sampai hatam qur'an.
"Sahabat nabi, dekat dengan nabi, menantu nabi, menikah dengan dua putri nabi, sangat pemalu. Malaikat turun malu dengan Utsman, asetnya masih ada sampai sekarang," ujar Ustadz Adi Hidayat LC MA (UAH) dalam ceramahnya sebagaimana lansiran kanal Youtube.com/Audio Dakwah.
Dirinya, lanjut UAH, baru saja pulang dari Madinah beberapa waktu lalu. Adapun salah satu tujuan UAH ke Madinah adalah melihat informasi aset sahabat Nabi Muhammad, yakni Utsman bin Affan.
BACA JUGA:Keberuntungan! 7 Ciri Kucing Pembawa Rezeki di Rumah Kita dalam Islam
Jadi, di zaman nabi dulu pernah ada satu sumur yang dikuasai oleh orang Yahudi. "Itu kalau orang mau minum harus bayar," terang UAH.
Lanjut UAH mengatakan, "Kata Utsman, 'saya beli semuanya ini'. Jadi setengahnya dibeli, semuanya dibeli plus kebun yang berada di sekitarnya dibeli. Lalu kata Utsman lagi ke penduduk Madinah 'kalau mau minum, ambil, sekarang nggak bayar lagi. Yang mau kurma, ambil, sekarang nggak bayar lagi'."
Dari sini (saat Utsman membeli sumur dan kebun), sampai hari ini, terang UAH, lokasinya masih ada. Di atas aset tersebut dibangun penginapan dan hasilnya disimpan royaltinya di Bank Saudi, disedekahkan atas nama sahabat UTsman bin Affan.
"Sahabat nabi, menikah dengan dua putri nabi, dijamin masuk surga tanpa hisab. Orangnya pemalu, malaikat turun malu pada beliau, surgannya masyaallah, masih sempat tahajud sampai khatam quran," ulang UAH.
BACA JUGA:Bukan Mitos! Rejeki Makin LANCAR, Buang 12 Benda PENGHALANG REZEKI dari Rumah Anda
Coba bandingkan dengan kita, kata UAH. Sahabat nabi bukan, tidak menikah dengan dua putri nabi, masyaallah. Jauh dari nabi, belum tentu kita pemalu. Malaikaut turun belum tentu malu melihat kita.
"Surga belum jelas, amalan berantakan, hisab menegangkan. Sampai hari ini, jangankan tahajudnya, waktu salat belum hafal kita. Dan cita-cita luar biasa, masuk surga tanpa hisab, firdaus lagi, masyaallah," beber UAH.*