BELITONGEKSPRES.CO.ID - Sebelum menjalankan ibadah, orang-orang muslim harus dalam keadaan bersih dari hadas dan najis.
Hadas terbagi menjadi dua jenis, yaitu hadas kecil dan hadas besar. Untuk hadas kecil cukup dengan berwudhu atau tayamum. Namun, untuk hadas besar orang-orang muslim harus mandi.
Oleh karena itu, mandi setiap hari merupakan suatu kewajiban bagi manusia.
Dalam agama Islam terdapat hal-hal yang dianjurkan, diizinkan, dan juga yang dilarang. Menurut ajaran Islam, mandi merupakan salah satu cara untuk membersihkan diri dan memperoleh keberkahan.
Karenanya, disarankan untuk selalu menjaga kebersihan dan melakukan mandi sesuai dengan situasi yang dianjurkan Rasulullah.
BACA JUGA:Keberuntungan! 7 Ciri Kucing Pembawa Rezeki di Rumah Kita dalam Islam
Pertama, mandi disunahkan pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Hal ini didasarkan pada hadits dari sahabat Al-Faqih bin Said dan Ibnu Abbas.
Selain itu Al-Faqih juga selalu memerintahkan keluarganya untuk mandi pada hari-hari tersebut
Kedua, mandi juga disunahkan saat mengenakan pakaian ihram untuk Haji atau umroh seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad.
Hal ini didasarkan pada hadits Zaid Bin Tsabit yang menggambarkan nabi melepas pakaian dan mandi sebelum memulai ihram.
Ketiga, mandi dianjurkan ketika seseorang memasuki Kota Mekah seperti yang dilakukan oleh Ibnu Umar berdasarkan hadits dari Nabi. Hal ini dilakukan karena Nabi Muhammad juga melakukan hal yang sama.
Keempat, mandi dianjurkan setelah seseorang sadar dari pingsan seperti yang terjadi pada Nabi Muhammad ketika sedang sakit. Hal ini didasarkan pada hadits Aisyah, di mana nabi meminta air dalam bejana dan mandi setelah sadar dari pingsan.
An Nawawi menjelaskan bahwa mandi setelah sadar dari pingsan dianjurkan, terutama jika pingsan tersebut terjadi berulang kali.
BACA JUGA:Suara Azan Bikin Pendeta Asal Maluku Bersyahadat Memeluk Islam
Kelima, mandi setelah berhubungan intim dengan istri disunahkan seperti yang dijelaskan dalam hadits Abu Rafi'. Beliau berkata bahwa pada suatu hari nabi menggilir istri-istri beliau dan setiap kali selesai berhubungan badan beliau mandi sebelum melanjutkan ke istri berikutnya.