2. Mengambil air dengan tangan kanan untuk mencuci kemaluan dengan tangan kiri. Kita juga bisa menggunakan gayung untuk kegiatan ini.
3. Menggosokkan tangan kiri ke tanah, atau bisa kita ganti dengan sabun.
Hal ini hukumnya mustahab. Berkata Ibnu Hajar.
وَعَلَى اسْتِحْبَابِ مَسْحِ الْيَدِ بِالتُّرَابِ مِنَ الْحَائِطِ أَوِ الْأَرْضِ
“dan menunjukkan akan mustahabnya mengusapkan tangan ke debu dari tembok atau tanah.”
4. Berkumur dan menghirup air ke dalam hidung. Kemudian dilanjutkan berwudhu, namun tidak sampai mencuci kaki. Karena bagian ini (kaki) diakhirkan.
5. Ketika mulai membasahi rambut, sela-sela pangkal rambut dan basahi dengan air, sampai seluruh kepala dan rambut basah.
6. Siram kepala tiga kali, dilanjutkan dengan menyiram seluruh anggota badan.
BACA JUGA:Kata Imam Al-Ghazali, Jangan Menikahi 6 Jenis Wanita Ini, Walaupun Cantik
7. Mengguyur air ke seluruh badan dengan mendahulukan yang kanan.
Dari Aisyah radiallahu 'anha, ia berkata,
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik)." (HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268).
Jangan lupa untuk digosok, terutama di bagian lipatan, atau bagian badan yang tersembunyi. Pastikan semua badan anda basah.
8. Berpindah tempat dan cuci kedua kaki.
Jangan lupa, sela-sela jari kaki, sampai anda yakin seluruh kaki anda basah.