Pasca Covid -19, Identifikasi Muncul Penyakit Menular Baru Sepanjang Tahun 2023

Kamis 21-12-2023,14:33 WIB
Reporter : Muchlis Ilham
Editor : Yudiansyah

BACA JUGA:4 Ciri-Ciri Orang yang Rentan Terkena Penyakit, Kalian Termasuk Apa Tidak Ya?

Hingga pekan ke-47, terdapat penambahan delapan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia, sehingga totalnya mencapai 59 kasus yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau.

Meskipun kasus Mpox sebelumnya telah dinyatakan berakhir sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada 11 Mei 2023, pada 18 November 2023, dilaporkan adanya penambahan kasus di beberapa negara. 

Amerika Serikat melaporkan lebih dari 135 kasus, China 102 kasus, dan Jerman 49 kasus, menjadikan Mpox sebagai penyakit menular yang perlu terus dipantau. Total kasus konfirmasi Mpox di seluruh dunia mencapai 91.878, dengan 167 kematian.

Selanjutnya adalah SARS-CoV-2, penyebab COVID-19. Meskipun status pandemi resmi dicabut pada 4 Agustus 2023, kenyataannya, hingga 25 November 2023, terdapat 6.814.248 kasus konfirmasi dengan 161.921 kematian dan 6.647.068 sembuh, yang tersebar di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.

BACA JUGA:Anda Wajib Tahu, Jenis Penyakit Intoleransi Makanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Lima provinsi dengan rata-rata kasus konfirmasi harian tertinggi pada pekan ke-47 tahun 2023 adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Banten.

Pada 5 Mei 2023, WHO mencabut status COVID-19 sebagai PHEIC. Total kasus konfirmasi COVID-19 di dunia sejak 31 Desember 2019 hingga 22 November 2023 mencapai 772.166.517 kasus konfirmasi dengan 6.981.263 kematian.

Lima negara dengan rata-rata kasus konfirmasi harian tertinggi pada pekan ke-47 2023 adalah Iran, Republik Ceko, Armenia, Polandia, dan Lituania. Pada 17 Agustus 2023, WHO menetapkan beberapa varian sebagai perhatian (VoI), yaitu XBB 1.5, XBB 1.16, dan EG.5.

Penyakit menular lain yang terdeteksi adalah Avian Influenza (H5N1). Indonesia melaporkan kasus tersebut dari 2005 hingga 2017 sebanyak 200 kasus dengan 168 kematian.

Sejak 2018, tidak ada pelaporan kasus baru pada manusia. Namun, pada pekan ke-34 tahun 2023, dilaporkan dua kasus suspek H5N1 di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dengan hasil pemeriksaan laboratorium negatif. Avian Influenza dilaporkan dari Kamboja pada pekan ke-47 2023, dengan tambahan dua kasus dan satu kematian akibat H5N1.

BACA JUGA:Mengenal Penyakit Kaki Gajah, Begini Cara Mencegahnya

Pada tahun 2023, terdapat laporan 12 kasus konfirmasi penyakit, yang terbagi menjadi enam kasus di Kamboja, empat kasus di Inggris, satu kasus di China, dan satu kasus di Chili, dengan empat kematian terjadi di Kamboja. Sejak tahun 2003 hingga tahun 2023, total 882 kasus dilaporkan, termasuk 461 kasus kematian.

Pada tanggal 14 Maret 2023, Indonesia melaporkan satu kasus tambahan Polio (tipe CVDPV2) melalui surveilans di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. CVDPV2 juga ditemukan pada tujuh anak sehat tanpa gejala di sekitar kasus tersebut. Kasus serupa juga terdeteksi pada tiga pasien di Provinsi Aceh.

Sampai dengan pekan ke-47 tahun 2023, tidak ada penambahan kasus polio secara global. Total kasus Polio pada tahun ini mencapai 381 kasus, terdiri dari 11 WPV1, 109 CVDPV, dan 261 CVDPV2. Namun, pada pekan ini, terdapat sampel lingkungan positif CVDPV2 di Zimbabwe.

Indonesia juga harus mewaspadai potensi MERS-CoV, yang terdeteksi pada pekan ke-45 tahun ini. Ada tambahan dua kasus suspek MERS di Yogyakarta dan satu kasus di Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan hasil negatif MERS-CoV. Sampai saat ini, belum ada kasus konfirmasi MERS-CoV di Indonesia.

Kategori :