BELITONGEKSPES.CO.ID - Tradisi Cheng Beng atau sembahyang kubur merupakan salah satu ritual budaya yang dilakukan oleh masyarakat keturunan Tionghoa di Belitung. Tradisi ini biasanya berlangsung pada bulan Maret atau April setiap tahunnya.
Namun, tahun ini tradisi Cheng Beng tidak hanya menjadi ajang silaturahmi keluarga, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang dikemas dalam Belitung Chinese Internasional Festival 2024.
Penjabat Bupati Belitung Yuspian mengatakan bahwa Chinese Internasional Festival 2024 ini bertujuan untuk mengangkat potensi pariwisata Belitung yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
“Kami ingin memanfaatkan momen Cheng Beng sebagai salah satu event pariwisata yang menarik bagi wisatawan, baik lokal maupun internasional,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Rapat Bupati Belitung, Kamis 1 Februari 2024.
BACA JUGA:6 Destinasi Wisata Seru dan Unik untuk Liburan Imlek 2024 di Indonesia
BACA JUGA:Wisata Naik Whoosh Seru dan Asyik, Wisatawan Cenderung Milih Kereta Dibandingkan Pesawat
Yuspian menjelaskan bahwa Belitung Chinese Internasional Festival ini akan berlangsung selama satu bulan, mulai dari 1 Maret hingga 4 April 2024.
Selama festival, akan ada berbagai kegiatan yang menampilkan kekayaan budaya dan seni Belitung, seperti parade budaya, tari massal, lomba berbalas pantun, dan lomba tanglong tradisional.
Selain itu, ada juga tema muda-mudi dan fashion yang meliputi orient fashion parade, Chinese - Malay wedding gown parade, oriental dan ethnik parade of Batik Belitung, dan SABUD life performance.
Dia berharap dengan adanya festival ini bisa meningkatkan jumlah penerbangan ke Belitung, karena biasanya saat Cheng Beng ada tambahan penerbangan dari berbagai daerah.
BACA JUGA:4 Kota Luar Jawa yang Layak Dijadikan Destinasi Liburan Tahun Baru 2024
BACA JUGA:Ini Beberapa Alasan Mengapa Raja Ampat Menjadi Wisata Surganya Indonesia!
"Apalagi, tahun ini Cheng Beng bertepatan dengan mudik Idul Fitri, jadi kami yakin akan ada banyak wisatawan yang datang ke Belitung,” tambah Yuspian.
Lebih lanjut Yuspian menuturkan penyelenggaraan Chinese Internasional Festival 2024 ini juga memiliki dampak positif bagi perekonomian masyarakat Belitung.
Menurut data yang ada, di Belitung terdapat sekitar 11.000 makam marga Tionghoa, dan 7.000 di antaranya masih sering diziarahi oleh keluarga mereka.