Viral Isu Gempa Megathrust akan Lumpuhkan Jakarta, Ini Faktanya

Senin 18-03-2024,00:31 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Yudiansyah

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Isu mengenai potensi gempa megathrust yang akan melumpuhkan Jakarta viral dan menjadi perbincangan hangat.

Itu setelah video yang mengklaim bahwa Jakarta akan lumpuh akibat gempa megathrust tersebar luas di media sosial TikTok. 

Kabar tersebut dikaitkan dengan pernyataan yang diduga dilontarkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.

Namun, Dwikorita dengan tegas membantah telah membuat pernyataan semacam itu. Menurutnya, ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang memotong pernyataannya terkait potensi gempa megathrust tersebut.

BACA JUGA:Pendaftaran Mudik Gratis PLN 2024 Dibuka, Ini Cara Daftarnya

BACA JUGA:Beliadi Terima Laporan Bangunan Pagar SMKN 1 Manggar 560 Juta Ambruk, Padahal Baru Selesai Dibangun

"Sehingga maknanya menjadi terdistorsi, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat," ujar Dwikorita dalam klarifikasinya.

Pernyataan Dwikorita yang dipotong tersebut sebenarnya terjadi dalam rapat dengan Komisi V DPR-RI pada 14 Maret 2024 di Senayan, Jakarta. 

Dia menjelaskan kepada anggota dewan mengenai urgensi pembangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System-InaTEWS) di Bali.

Menurut dia, isu gempa megathrust selalu menjadi perhatian serius, terutama di wilayah-wilayah yang rentan seperti Indonesia.

BACA JUGA:Eksklusif, Inilah 10 Artefak Nabi Muhammad SAW yang Dipamerkan di Kota Batam

BACA JUGA:Kejati Babel 'Miskinkan' Tersangka Korupsi Proyek CSD dan Washing Plant PT Timah Tbk

"Kaim bahwa Jakarta akan lumpuh akibat gempa megathrust perlu dilihat dengan kritis dan berdasarkan pada informasi yang sahih serta otoritatif," katanya.

lebih lanjut Dwikorita menjelaskan, bahwa keadaan lumpuh yang disebutkan adalah akibat terputusnya jaringan komunikasi karena kerusakan infrastruktur komunikasi yang diakibatkan oleh gempa megathrust.

Untuk mengantisipasi hal ini, BMKG telah membangun Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami di Bali sebagai langkah cadangan, meskipun fasilitas serupa telah ada di Jakarta.

Kategori :

Terpopuler