BELTONGEKSPRES.CO.ID - Kisah seorang janda bernama Rosdiana dari Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dilamar dengan mahar miliaran rupiah dalam sebuah koper, viral di media sosial.
Pasalnya, janda tiga anak berumur 38 tahun itu ditipu mentah-mentah ketika dilamar pria lansia. Uang miliaran rupiah dalam koper yang dijanjikan untuk Rosdiana ternyata hanya berisi tumpukan daun kering.
Kenyataan pahit janda Rosdiana yang viral karena ditipu pria lansia tersebut menyebar di berbagai platform berita online dan media sosial, termasuk di akun TikTok @Sai_Lo.
Dikutip pada Minggu, 21 April 2024, awal mula tragedi Rosdiana yang ditipu dimulai dari perkenalannya dengan seorang pria lanjut usia melalui seorang teman bernama Arifuddin.
BACA JUGA:2 Partai Besar di Belitung Buka Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Pilkada 2024
BACA JUGA:Cara Klaim Link DANA Kaget Terbaru 2024, Buruan Dapatkan Saldo Gratis Ratusan Ribu Setiap Hari
Arifuddin adalah teman lama Rosdiana dari salah satu desa di Kabupaten Dompu, NTB, yang kemudian menjodohkannya dengan seseorang.
Pria lansia yang hendak dinikahkan dengan Rosdiana mengaku bernama Syamsurizal Bunga Raya, yang sudah berusia 60 tahun.
Awalnya, Rosdiana menolak perjodohan tersebut karena menganggap pria tersebut terlalu tua dan asal-usulnya tidak jelas, kadang mengaku berasal dari Bima dan kadang dari Dompu.
Namun, akhirnya Rosdiana menerima perjodohan itu karena Arifuddin meyakinkannya bahwa pria tersebut adalah orang kaya.
Arifuddin memberi tahu Rosdiana bahwa Syamsurizal Bunga Raya sangat kaya dan memiliki banyak mobil.
BACA JUGA: Kejagung Lakukan Penyitaan terhadap 4 Perusahaan Smelter Timah di Pangkalpinang
BACA JUGA:Pinjol Legal Rp500 Ribu Langsung Cair 2024 Bisa Banget, Ini Pilihan yang Terdaftar di OJK
Rosdiana akhirnya menerima perjodohan tersebut, dan Arifuddin serta Syamsurizal datang ke rumah Rosdiana di Desa Ragi, NTB, untuk membicarakan mahar dan menentukan tanggal pernikahan.
Mereka sepakat untuk menggelar resepsi pernikahan setelah Lebaran Idul Fitri, dengan mahar sebesar Rp1,7 miliar yang akan diserahkan dalam tas dan kardus mi instan.