BELITONGEKSPRES.CO.ID - Pengembangan penyidikan dugaan kasus korupsi timah di Bangka Belitung (Babel), terkait tersangka Thamron alias Aon masih menimbulkan pertanyaan mendalam.
Langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Aon, tokoh penting dalam industri timah di Kabupaten Bangka Tengah menjadi tersangka menyoroti kompleksitas kasus korupsi ini.
Namun, fokus publik kini tertuju pada salah satu pertanyaan keberadaan kaki tangan Aon di Pulau Belitung, yang masih aktif alias bebas dalam aktivitas pembelian pasir timah.
Pertanyaan awak media mengenai keberadaan kaki tangan atau anak buah bos Aon yang masih membeli timah di Pulau Belitung dilontarkan saat jumpa pers di Kejagung, Jumat 26 April 2024.
BACA JUGA:Forkopimda Sepakat! 5 Smelter Sitaan Korupsi Timah di Babel akan Dioperasikan PT Timah Tbk
Dalam jumpa pers pengumuman penetapan lima tersangka baru kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah oleh Kejagung, pertanyaan ini menjadi salah satu perhatian.
Lantas bagaimana tanggapan Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI, Kuntadi. Dia menjawab bahwa pemeriksaan terhadap kaki tangan Aon di Belitung bakal dilakukan sesuai urgensi kasus.
Kuntadi menegaskan, pemeriksaan terhadap semua pihak yang terlibat dalam pusaran perkara korupsi timah di Babel pasti akan dilakukan tim Penyidik Jampidsus Kejagung. Namun, hal itu tergantung kebutuhan penyidikan. "Tergantung pada urgensinya," katanya.
Ia kembali menegaskan, bahwa Kejagung tidak akan pernah ragu untuk memanggil dan memeriksa siapapun yang terlibat dalam kasus korupsi timah di Babel. Termasuk anak buah bos Aon di Belitung.
BACA JUGA: Kejagung Lakukan Penyitaan terhadap 4 Perusahaan Smelter Timah di Pangkalpinang
BACA JUGA:Akun Instagram Artis Sandra Dewi Tiba-tiba Menghilang, Pasca Suaminya Tersangka Korupsi Timah
Kejagung berkomitmen untuk memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kasus ini. "Sepanjang mereka (para pihak) terkait dalam perkara ini, pasti akan kita panggil,” tandas Kuntadi.
Dengan ketegasan Kejagung dalam menangani kasus korupsi timah, termasuk keterlibatan kaki tangan Aon di Belitung, publik dapat menanti perkembangan lanjutan dalam upaya memberantas korupsi ini.
Komitmen untuk menjalankan proses hukum dengan adil dan transparan menjadi kunci dalam menegakkan keadilan bagi masyarakat Bangka Belitung dan Indonesia pada umumnya. (*)