BELITONGKSPRES.CO.ID - Kratom adalah tanaman tropis yang umum di Asia Tenggara, hadir dengan sebutan yang berbeda-beda dan karakteristik yang unik di setiap daerahnya.
Dikenal juga sebagai Mitragyna Speciosa secara ilmiah, tanaman kontrovesial ini tersebar luas di Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Papua Nugini.
Di samping menjadi bagian penting dari budaya lokal di Asia Tenggara, di Indonesia, kratom menjadi tanaman endemik yang banyak ditemui di berbagai wilayah Kalimantan.
Selama berabad-abad, kratom dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat alami untuk berbagai masalah kesehatan.
BACA JUGA:Dilema Regulasi Kratom dan Potensi Ekspor Miliaran Dolar, Menteri Pertanian Ambil Sikap
Daunnya, yang menyerupai daun jambu biji, memiliki beragam sebutan lokal. Yuk, simak fakta-fakta menarik tentang tanaman yang daunnya mirip dengan jambu biji ini.
Nama Lain Kratom
Kratom, yang dikenal dengan nama latin Mitragyna Speciosa, memiliki berbagai sebutan di berbagai wilayah. Misalnya, di Malaysia dikenal sebagai ketum, kutuk, atau biak-biak.
Di Kalimantan Barat, disebut purik atau ketum, sementara di Kalimantan Timur disebut kedamba atau kedembadan, dan di Kalimantan Tengah dan Selatan dikenal sebagai sapat atau sepat.
Karakteristik dan Ciri Khas Kratom
Menurut informasi dari laman BNN Sumsel, kratom biasanya tumbuh di daerah dengan tanah yang agak lembab.
BACA JUGA:7 Fakta Menarik Daun Kratom, Manfaat dan Efek Risiko yang Wajib Diketahui
Fisik tanaman kratom berbentuk pohon perdu dengan ketinggian mencapai sekitar 15 meter. Cabangnya tersebar lebih dari 4,5 meter, dengan batang yang lurus dan bercabang.
Tanaman ini memiliki bunga kuning yang berkumpul dalam kelompok bulat. Daun kratom berwarna hijau gelap, halus, dan berkilap, dengan bentuk bulat telur yang lancip. Panjang daunnya bisa mencapai lebih dari 18 cm dengan lebar sekitar 10 cm.
Dengan sebutan yang beragam dan karakteristik uniknya, kratom terus menjadi fokus penelitian dan perhatian dalam konteks budaya dan ilmiah di Asia Tenggara.