Indonesia Tempati Posisi Kedua Soal Emisi Carbon Akibat Alih Fungsi Lahan
BELITONGEKSPRES.CO.ID - Indonesia berada di peringkat kedua dunia dalam kontribusi emisi karbon akibat alih fungsi lahan selama periode 2013–2022. Belum lagi hingga sepanjang 2024.
Berdasarkan data Global Carbon Project, Indonesia mencatatkan emisi sebesar 930 juta ton CO2 per tahun, atau setara dengan 19,9% dari total emisi global.
Di peringkat pertama, Brasil mencatatkan emisi karbon tertinggi, yakni 1.080 juta ton CO2 per tahun, menyumbang 23,1% dari emisi global. Setelah Indonesia, Republik Demokratik Kongo menyusul di posisi ketiga dengan emisi 570 juta ton CO2, atau 12,2% dari total.
Negara-negara lainnya yang masuk dalam daftar ini termasuk Malaysia (150 juta ton), Tanzania (140 juta ton), Vietnam (140 juta ton), Myanmar (120 juta ton), Meksiko (110 juta ton), Angola (110 juta ton), dan Ethiopia (100 juta ton).
BACA JUGA:Tanda-Tanda dan 8 Cara Efektif Mengatasi Ponsel yang Disadap
BACA JUGA: Prediksi 15 Pekerjaan yang Bisa Punah dalam 5 Tahun ke Depan, Ini Penyebabnya!
Total emisi global akibat alih fungsi lahan selama periode tersebut mencapai 4.680 juta ton CO2 per tahun. Angka ini menunjukkan bahwa kegiatan alih fungsi lahan, seperti deforestasi untuk keperluan perkebunan dan infrastruktur, memiliki dampak signifikan terhadap perubahan iklim.
Peningkatan perhatian dan upaya untuk mengurangi alih fungsi lahan menjadi tantangan besar bagi Indonesia dan negara lainnya.
Langkah ini sangat penting dalam mendukung target pengurangan emisi karbon serta menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.