Ia mengingatkan, pada musim kemarau panjang tahun 2023 lalu, Belitung sempat mengalami kebakaran besar-besaran. Tim Damkar sempat kewalahan karena banyak titik api aktif sekaligus. Setelah relatif tenang di 2024 karena curah hujan tinggi, indikasi pembakaran liar mulai muncul lagi di tahun ini.
Wakil Bupati Angkat Bicara
Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Bupati Belitung, Syamsir, angkat bicara. Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak membakar lahan sembarangan.
Pasalnya, kebakaran lahan kosong yang berada di wilayah pesisir pantai sangat rentan karena angin laut bisa mempercepat penyebaran api.
“Kita harus saling menjaga. Apalagi di area pantai seperti ini, api bisa cepat meluas karena angin. Perlu kehati-hatian ekstra dan pencegahan,” tegas Syamsir.
Ia juga mendukung gagasan edukasi masyarakat dan pengawasan lebih ketat terhadap pemilik lahan. Menurutnya, kesadaran kolektif harus dibangun agar praktik pembakaran tidak lagi dianggap “cara cepat” membersihkan lahan.
Pariwisata Terancam, Kepercayaan Wisatawan Bisa Turun
Kebakaran berulang di kawasan wisata bukan hanya soal kerugian materi atau lingkungan. Ada konsekuensi besar terhadap citra pariwisata Belitung. Jika wisatawan merasa tidak aman, bukan tidak mungkin kepercayaan terhadap destinasi ini menurun.
“Sekali ada kejadian besar dan viral, efeknya bisa lama. Kita butuh reputasi aman, bersih, dan ramah lingkungan untuk bersaing dengan destinasi lain,” tambah Reza.
Tak hanya hotel yang dirugikan, tapi juga warga lokal yang menggantungkan hidup pada industri wisata, mulai dari pemilik warung, pemandu wisata, hingga pelaku UMKM.
Dampak Besar bagi Pariwisata Belitung
Insiden berulang ini menciptakan persepsi negatif tentang keamanan destinasi wisata. Tak hanya merugikan hotel atau wisatawan, tetapi juga menghantam ekonomi lokal yang sangat bergantung pada sektor ini.
Tanpa perubahan sistematis, gaung pariwisata Kabupaten Belitung bisa kehilangan daya saing di tengah ketatnya persaingan antar destinasi. Kini saatnya beraksi, bukan sekadar reaksi.
Kebakaran di sekitar Hotel Santika Belitung adalah tanda bahaya. Ini bukan lagi soal insiden tunggal, tapi persoalan sistemik yang harus ditangani secara kolaboratif. Infrastruktur penanggulangan, edukasi masyarakat, dan ketegasan hukum adalah kunci untuk mencegah bencana berikutnya.
Belitung yang dikenal dengan sebutan Negeri Laskar Pelangi bisa jadi destinasi unggulan nasional, tapi hanya jika semua pihak serius menjaga keamanannya.
"Belitung tidak boleh menunggu kebakaran besar berikutnya untuk bertindak. Pariwisata adalah aset, dan harus dijaga bersama," tandas Reza.***