JAKARTA, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Perempuan masa kini bukan cuma bisa mandiri, tapi juga bisa jadi motor penggerak ekonomi keluarga. Karena itu, peringatan Hari Kartini tanggal 21 April menjadi momen penting untuk menyoroti peran perempuan dalam perekonomian nasional.
Di Hari Kartini ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) atau BBRI melalui Holding Ultra Mikro menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kesetaraan gender dan inklusi keuangan.
Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah membuktikan diri sebagai penggerak utama dalam pemberdayaan perempuan, terutama di sektor usaha mikro dan ultra mikro.
Salah satu bukti konkret kontribusi Holding Ultra Mikro adalah keberhasilan program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang dikelola PNM. Hingga akhir Desember 2024, program ini telah menjangkau lebih dari 14,4 juta debitur perempuan prasejahtera di berbagai daerah di Indonesia.
BACA JUGA:Prediksi IMF dan Kebijakan Tarif Trump Buat IHSG Terkoreksi, Apa Dampaknya?
Kartini Masa Kini: Perempuan Jadi Tulang Punggung Ekonomi Keluarga
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rumah tangga, terutama di sektor usaha kecil.
Oleh karena itu, BRI memanfaatkan momentum Hari Kartini untuk menegaskan kembali peran strategis mereka dalam mendukung perempuan agar bisa naik kelas dan mandiri secara ekonomi.
“Peringatan Hari Kartini adalah momen penting untuk merefleksikan upaya kami dalam mendukung pemberdayaan perempuan. Melalui Holding Ultra Mikro, kami terus membuka akses pembiayaan dan pelatihan agar para pengusaha perempuan dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar untuk keluarga dan komunitasnya,” ujar Hendy, dikutip dalam keterangan, Senin 21 April 2025.
Akses Mudah Hingga Pelosok: Digitalisasi dan Sinergi BUMN
Transformasi digital yang dilakukan BRI Group bersama Pegadaian dan PNM memungkinkan perempuan di daerah terpencil sekalipun untuk mendapatkan akses permodalan secara lebih mudah dan cepat.
BACA JUGA:Pemberdayaan BRI: Pengusaha Batik Tulis Ini Sukses Bawa Warisan Budaya ke Pasar Dunia
Namun, program pemberdayaan ini tidak hanya berhenti di pendanaan. Holding Ultra Mikro juga memberikan literasi keuangan, pelatihan kewirausahaan, serta pembinaan karakter dan kepemimpinan, khususnya bagi perempuan pelaku usaha.
Langkah ini membuktikan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan tidak hanya soal modal usaha, tapi juga menciptakan ekosistem pendukung yang memungkinkan mereka tumbuh secara berkelanjutan.
Sesuai Prinsip ESG: Bisnis Harus Memberi Dampak Sosial