TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Kasus distribusi ilegal bahan bakar minyak (BBM) subsidi di Kabupaten Belitung kembali menyeret dugaan keterlibatan oknum aparat.
Setelah sebelumnya muncul oknum aparat berinisial F alias Faisal, kini sosok Ongsi juga diduga terlibat dalam praktik jaringan mafia solar subsidi tersebut.
Nama Ongsi, yang diketahui merupakan seorang aparat, disebut-sebut membeli solar ilegal dari Andre— pemilik usaha PT Bahtera Bersaudara Mandiri—yang kini tengah diperiksa Polda Bangka Belitung (Babel).
Beberapa hari lalu, Tim Ditreskrimsus Polda Babel mengungkap jaringan distribusi ilegal BBM subsidi di gudang Jalan Selembat Lama, Desa Air Ketekok, Kecamatan Tanjungpandan. Dalam operasi tersebut, sejumlah pelaku diamankan beserta ribuan liter solar subsidi.
Dari informasi yang dihimpun, Ongsi membeli BBM subsidi jenis solar dari Andre untuk operasional kapal tanker pasir di Belitung. BBM tersebut juga diduga digunakan untuk mendukung aktivitas tambak udang di wilayah setempat.
BACA JUGA:Bandara H.AS Hanandjoeddin Kembali Berstatus Internasional, DPRD Belitung: Ini Kado Terindah
BACA JUGA:Bandara H.AS Hanandjoeddin Belitung Kembali Sandang Status Internasional, Bupati Siap Berbenah
Saat dikonfirmasi Belitong Ekspres terkait dugaan tersebut, Ongsi belum memberikan jawaban hingga berita ini diturunkan, Minggu 27 April 2025.
Sementara itu, Polda Babel masih terus mendalami kasus ini. Hingga kini, lima orang sudah diperiksa, yakni Febriyansah, Arya Wijaya, Harry Robianto, Alex, dan Andre.
Kabid Humas Polda Babel, Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah, membenarkan adanya pengungkapan kasus dugaan penyalahgunaan bahan bakar subsidi ini.
Ia mengatakan, penggerebekan dilakukan di lokasi gudang milik PT Bahtera Bersaudara Mandiri, Jalan Salembat Lama, Desa Air Ketekok Kecamatan Tanjungpandan, Selasa sore.
BACA JUGA:BRI Dorong UMKM Minuman Herbal Kian Percaya Diri Tembus Pasar Global
BACA JUGA:Waspada! Fitur Find My iPhone Disalahgunakan untuk Modus Penipuan Baru
"Dalam operasi tersebut, empat orang diamankan, termasuk AD (26) selaku pemilik usaha, serta tiga sopir mobil tangki masing-masing berinisial FB (36), AW (30), dan HR (41)," kata Fauzan, Selasa 22 April 2025 malam.
Barang bukti yang diamankan meliputi 9.000 liter solar, tiga unit mobil tangki berkapasitas 5.000 liter, lima buah tedmon besar, 80 jeriken kosong, dua laptop, dan dua unit ponsel.