Kini, pasar tengah menanti rilis data inflasi Amerika Serikat melalui Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) pada Selasa 13 Mei 2025. Angka inflasi ini menjadi indikator krusial yang akan memengaruhi arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya.
Trivedi menambahkan, harga emas berpotensi melanjutkan tren pelemahan dalam jangka pendek, dipicu kombinasi antara dolar AS yang terus menguat dan mencairnya ketegangan geopolitik.
Analis komoditas Reliance Securities memperkirakan harga emas bisa turun ke kisaran US$ 3.200 per ons dalam waktu dekat.
Sementara itu, harga logam mulia lainnya menunjukkan pergerakan bervariasi. Harga perak tercatat stagnan di level US$ 32,70 per ons. Platinum naik tipis 0,3% ke angka US$ 998,04 per ons, sedangkan paladium menguat 0,4% ke level US$ 979,73 per ons.***