BELITUNG, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Di balik kemudahan teknologi digital, bahaya kejahatan siber terus mengintai dan mencuri informasi pribadi hingga menguras rekening m-banking korbannya.
Salah satu yang paling meresahkan saat ini adalah munculnya 15 aplikasi berbahaya yang diduga menjadi pintu masuk peretas untuk menguras rekening pengguna mobile banking.
Bahkan, aplikasi-aplikasi ini ternyata tersebar luas di Google Play Store dan sudah diunduh lebih dari 8 juta kali oleh pengguna dari berbagai negara. Lebih mengejutkan lagi, tiga di antaranya sudah masuk ke Indonesia dan berhasil terpasang di perangkat sekitar 2 juta pengguna.
Aplikasi Berbahaya Menyamar Jadi Pinjol Resmi
Laporan dari perusahaan keamanan siber McAfee mengungkap bahwa sebagian besar aplikasi tersebut menyamar sebagai aplikasi pinjaman online (pinjol). Mereka menggunakan nama, logo, dan tampilan yang sangat mirip dengan aplikasi keuangan resmi untuk mengelabui pengguna.
BACA JUGA:Google Kenalkan Android 16: Fitur Keamanan Baru Siap Bikin Hacker Angkat Tangan
Jenis aplikasi ini dikenal dengan sebutan SpyLoan, karena menggunakan metode mata-mata untuk mengumpulkan data pribadi pengguna. Modus yang mereka gunakan sangat meyakinkan — menawarkan pinjaman dengan bunga rendah dan proses pencairan cepat tanpa syarat ribet.
Begitu pengguna mengunduh aplikasi tersebut, mereka diminta memberikan informasi sensitif seperti nomor KTP, foto selfie, kontak telepon, hingga akses ke seluruh file di ponsel.
Data ini kemudian digunakan untuk menekan dan meneror korban agar membayar pinjaman fiktif dengan bunga yang sangat tinggi.
Disusupi Malware, Bisa Bobol Rekening M-Banking
Aplikasi-aplikasi ini tak hanya menyasar pengguna yang benar-benar butuh pinjaman. Malware yang disisipkan di dalamnya bisa merekam aktivitas ponsel, mencuri data login aplikasi m-banking, hingga mengakses pesan SMS untuk mengambil kode OTP (One Time Password).
BACA JUGA:Gmail Diserang Phishing! Jangan Sampai Akun Anda Dibobol, Aktifkan Fitur Ini Sekarang
Tak hanya itu, bahkan beberapa aplikasi diketahui bisa mengakses akun media sosial dan email, membuat pelaku kejahatan siber semakin mudah menyamar dan memperluas aksinya.
Menurut McAfee, korban kebanyakan berasal dari kawasan Asia Selatan, Amerika Selatan, dan Afrika, namun penyebaran aplikasi ini sudah meluas, termasuk ke wilayah Asia Tenggara seperti Indonesia.
15 Aplikasi yang Harus Segera Anda Hapus
Dikutip dari Toms Guide, Minggu 18 Mei 2025, berikut daftar 15 aplikasi berbahaya yang ditemukan oleh McAfee dan harus segera dihapus dari perangkat Anda:
- Préstamo Seguro-Rápido, Seguro – 1 juta unduhan
- Préstamo Rápido-Credit Easy – 1 juta unduhan
- Get Baht Easily - Quick Loan – 1 juta unduhan
- RupiahKilat - Dana Cair – 1 juta unduhan
- Borrow Happil - Loan – 1 juta unduhan
- Happy Money – 1 juta unduhan
- KreditKu - Uang Online – 500.000 unduhan
- Dana Kilat - Pinjaman Kecil – 500.000 unduhan
- Cash Loan - Vay tiền – 500.000 unduhan
- RapidFinance – 100.000 unduhan
- PrêtPourVous – 100.000 unduhan
- Huayna Money - Préstamo Rápido – 100.000 unduhan
- IPréstamos: Rápido Crédito – 100.000 unduhan
- ConseguirSol - Dinero Rápido – 100.000 unduhan
- ÉcoPrêt Prêt En Ligne – 100.000 unduhan
BACA JUGA:Awas Modus Baru! Penipuan Dracula Bobol Ratusan Ribu Kartu Kredit Lewat HP
Tips Menghindari Aplikasi Berbahaya
Agar tidak menjadi korban kejahatan siber, berikut beberapa tips yang wajib Anda terapkan:
- Pastikan Anda selalu cek ulasan aplikasi dan jumlah pengunduh di Google Play Store.
- Sebaiknya jangan pernah menginstal aplikasi dari sumber tidak dikenal atau yang meminta akses tidak relevan.
- Gunakan antivirus mobile dan aktifkan perlindungan real-time.
- Pastikan Anda selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi secara rutin untuk menutup celah keamanan.
- Laporkan aplikasi mencurigakan ke pihak berwenang dan Google jika menemukannya.