Mobil listrik rata-rata memiliki jarak tempuh 200–400 km per sekali pengisian, yang bisa menjadi hambatan saat bepergian jarak jauh. Terutama di wilayah dengan infrastruktur pengisian yang masih terbatas.
Solusi:
- Pilih model mobil listrik dengan jangkauan lebih luas seperti Tesla Model S atau Rivian R1T.
- Gunakan fitur navigasi untuk merencanakan rute beserta lokasi stasiun pengisian.
- Kurangi penggunaan AC/pemanas dan hindari akselerasi mendadak untuk menghemat baterai.
BACA JUGA:Cari Mobil Keluarga Irit tapi Nyaman? Cek Dulu Perbandingan Innova vs Panther!
4. Keterbatasan Infrastruktur Pengisian Daya
Masalah lain yang umum dihadapi pengguna adalah keterbatasan stasiun pengisian, khususnya di daerah pinggiran atau luar kota besar.
Kondisi ini memicu kekhawatiran akan kehabisan daya di tengah perjalanan (range anxiety).
Solusi:
- Pastikan memiliki pengisi daya di rumah untuk kebutuhan harian.
- Gunakan aplikasi yang dapat membantu memetakan stasiun pengisian terdekat secara real-time.
- Pertimbangkan penggunaan power bank EV atau range extender sebagai cadangan energi darurat (jika tersedia di negara Anda).
5. Biaya Awal Pembelian yang Masih Tinggi
Harga mobil listrik memang cenderung lebih mahal dibandingkan mobil konvensional, meskipun biaya operasionalnya lebih rendah. Faktor ini sering menjadi pertimbangan utama calon pembeli.
Solusi:
- Manfaatkan subsidi dan insentif pemerintah yang tersedia untuk pembelian kendaraan listrik.
- Pertimbangkan opsi mobil listrik bekas berkualitas untuk menghemat biaya awal.
- Hitung penghematan jangka panjang dari sisi konsumsi energi dan perawatan yang lebih murah.
BACA JUGA:Cari Mobil Bekas Rp 70 Jutaan untuk Mudik? Ini 10 Pilihan Terbaik & Irit BBM!
6. Masalah Kelistrikan: Sekring dan Kabel Jadi Titik Lemah
Meski jarang, beberapa pengguna melaporkan gangguan sistem kelistrikan seperti sekring putus, lampu berkedip, hingga arus pendek (korsleting).
Masalah ini bisa disebabkan oleh instalasi kabel yang tidak standar atau perangkat listrik tidak sesuai spesifikasi.
Solusi:
- Gunakan kabel dan stop kontak dengan sertifikasi keamanan nasional/internasional (seperti SNI atau UL).
- Hindari penggunaan sambungan listrik yang tidak direkomendasikan.
- Lakukan pemeriksaan kelistrikan secara berkala dengan teknisi berpengalaman.
7. Kerusakan pada Motor Listrik