BELITONGEKSPRES.CO.ID - Bukan mitos, fenomena langka gunung berapi aktif yang menyemburkan abu dan lava emas setiap hari ternyata benar-benar ada.
Fenomena luar biasa dan fakta ilmiah ini terjadi di salah satu tempat paling terpencil di dunia—Gunung Erebus, Antartika. Gunung ini ternyata menyemburkan sekitar 80 gram debu emas setiap harinya.
Jika dihitung berdasarkan harga pasar global, jumlah itu bernilai sekitar US$6.000 atau setara dengan Rp91 juta per hari.
Temuan ini menjadi sorotan dunia setelah dipublikasikan melalui laporan ilmiah yang dikutip oleh IFL Science, pada Jumat 6 Juni 2025.
BACA JUGA:Daftar Negara Paling Berpendidikan di Dunia Terungkap, Indonesia Masuk?
Partikel emas yang keluar dari Gunung Erebus telah menyebar hingga radius 1.000 kilometer, menunjukkan betapa luasnya jangkauan dampak dari aktivitas vulkanik tersebut.
Gunung Paling Ganas dan Aktif di Antartika
Gunung Erebus bukan sekadar gunung berapi biasa. Dengan ketinggian mencapai 3.794 meter di atas permukaan laut, Erebus memegang gelar sebagai gunung berapi aktif tertinggi di Antartika.
Tak hanya itu, Erebus juga dikenal sebagai gunung berapi aktif paling selatan di dunia. Namanya diambil dari tokoh dalam mitologi Yunani, “Erebus,”. Artinya kegelapan—sebuah nama yang terasa sangat cocok untuk gunung yang memesona sekaligus berbahaya ini.
Gunung ini pertama kali tercatat oleh dunia modern saat Kapten Sir James Clark Ross melihatnya sedang erupsi pada tahun 1841. Sejak saat itu, Erebus terus menjadi pusat perhatian para peneliti dan vulkanolog.
BACA JUGA:Harga Emas Menguat di Timeframe H1, Sinyal Bullish dari Ichimoku Kian Solid
Danau Lava Panas yang Tak Pernah Padam
Salah satu daya tarik utama Gunung Erebus adalah keberadaan danau lava abadi di kawah puncaknya. Berdasarkan citra satelit dan pengamatan geologi, danau lava ini telah aktif dan menggelembung setidaknya sejak tahun 1972.
Cahaya merah menyala dari kawah di puncaknya menjadi bukti bahwa di balik lapisan es dingin Antartika, tersembunyi kekuatan panas bumi yang luar biasa.
Aktivitas vulkaniknya cukup teratur, dengan semburan gas dan uap vulkanik yang sesekali menyertakan material padat seperti "bom vulkanik"—bongkahan batu panas yang terlontar dari kawah saat erupsi.
Namun temuan paling mengejutkan datang dari kandungan gas vulkaniknya. Ilmuwan menemukan bahwa gas yang keluar dari Erebus mengandung kristal-kristal emas kecil berukuran sekitar 20 mikrometer.
BACA JUGA:Harga Emas Berpotensi Koreksi? Analisis Teknikal XAUUSD Mengisyaratkan Konsolidasi