Indonesia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia Versi Harvard, Apa Saja Indikatornya?

Minggu 22-06-2025,15:47 WIB
Reporter : Redaksi BE
Editor : Redaksi BE

BELITONGEKSPRES.CO.ID – Di saat negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang tertinggal dalam urusan kebahagiaan dan makna hidup, Indonesia justru muncul sebagai negara paling "berkembang" secara kesejahteraan jiwa dan sosial di dunia.

Itu bukan klaim tanpa dasar. Temuan ini berasal dari studi global terbaru Universitas Harvard, yang diterbitkan dalam jurnal bergengsi Nature Mental Health, dan menyurvei lebih dari 203.000 responden di 22 negara.

Dalam studi tersebut, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam kategori flourishing—istilah yang menggambarkan kondisi seseorang yang merasa bahagia, sehat secara fisik dan mental, serta memiliki makna dan tujuan hidup.

Harvard menyebut flourishing sebagai tolok ukur baru dalam menilai kesejahteraan secara menyeluruh. Tidak hanya berfokus pada kekayaan atau angka harapan hidup, namun juga menyoroti kualitas hubungan sosial, keamanan emosional, dan aspek spiritual.

BACA JUGA:Profesi Ini Lagi Naik Daun!, Gaji Ratusan Juta Cuma Modal HP

Indonesia Juara Dunia dalam Flourishing

Berikut daftar lima besar negara dengan skor flourishing tertinggi seperti dikutip dari Daily Mail, pada Minggu 22 Juni 2025.

  • Indonesia – 8,3
  • Israel – 7,87
  • Filipina – 7,71
  • Meksiko – 7,64
  • Polandia – 7,55

Sementara itu, Amerika Serikat hanya menduduki posisi ke-12, dan Inggris berada di peringkat ke-20 dari total 22 negara. Negara dengan skor paling rendah adalah Jepang, dengan nilai hanya 5,89.

Ironisnya, meskipun Jepang dikenal sebagai negara maju dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia, responden dari negara tersebut justru paling jarang menjawab ‘ya’ saat ditanya apakah mereka memiliki teman dekat.

Hubungan Sosial Jadi Kunci

Peneliti menemukan bahwa relasi sosial dan karakter pro-sosial menjadi dua faktor dominan yang menjadikan masyarakat Indonesia menonjol.

BACA JUGA:Bukan Jadi Kaya, 5 Negara Ini Hancur Akibat Eksploitasi Tambang Berlebihan

Dalam budaya yang menjunjung tinggi gotong royong dan kebersamaan, masyarakat Indonesia dinilai memiliki tingkat koneksi sosial yang kuat, baik di lingkungan keluarga, komunitas, maupun kehidupan beragama.

“Banyak negara maju memang unggul secara finansial, tetapi lemah dalam hal hubungan antarmanusia, makna hidup, dan nilai-nilai sosial,” tulis tim peneliti Harvard, dilansir Daily Mail.

Dalam studi ini, peserta dinilai berdasarkan tujuh indikator utama:

  • Kesehatan fisik
  • Kesehatan mental
  • Kepuasan hidup
  • Tujuan hidup
  • Hubungan sosial
  • Karakter pro-sosial
  • Keamanan finansial

Faktor demografi seperti usia, status pernikahan, pendidikan, dan latar belakang agama juga ikut dianalisis.

Bukan Soal Kaya, Tapi Terhubung

Temuan ini memperkuat pernyataan bahwa uang bukan segalanya. Negara seperti Indonesia, yang tergolong pendapatan menengah, justru mampu mencatat skor tertinggi dalam kesejahteraan secara holistik.

Kategori :