BRI Luncurkan BRILiaN Way, Strategi Budaya Kerja Menuju Bank Paling Menguntungkan di Asia Tenggara

Rabu 16-07-2025,17:09 WIB
Reporter : Redaksi BE
Editor : Redaksi BE

“Keempat adalah dari sisi culture, di mana kita menciptakan budaya kerja yang dapat meningkatkan performance, transformasi people agar lebih produktif dan berdaya saing dan menciptakan leader yang mampu nata, nuntun dan nagih,” ujar Hery. 

Sebagai bagian integral dari agenda transformasi, BRI kini menetapkan BRILiaN Way sebagai arah budaya bersama yang menjadi fondasi dalam setiap aktivitas kerja. 

Melalui BRILiaN Way, BRI mengusung lima nilai utama yang wajib diinternalisasi oleh seluruh Insan BRILiaN, yaitu Integrity, Collaborative, Accountability, Growth Mindset, dan Customer Focus. 

Kelima nilai ini dirancang sebagai pedoman sikap dan perilaku yang mendukung terciptanya budaya kerja unggul, adaptif, dan berorientasi pada kinerja tinggi di seluruh lingkungan BBRI.

BACA JUGA:Wealth Management BRI Sabet Penghargaan Global Private Banker, Bukti Layanan Premium Kelas Dunia

Sejalan dengan hal tersebut, Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, dalam sambutannya menegaskan bahwa kekuatan utama BRI terletak pada luasnya jangkauan layanan serta tingkat relevansinya yang tinggi di tengah masyarakat. 

Menurutnya, keberadaan Bank BRI atau BBRI yang merata hingga ke pelosok menjadikan bank ini memiliki peran strategis dalam menjawab kebutuhan keuangan masyarakat secara inklusif.

“BRI sangat powerful ya, apalagi begitu melihat jangkauan BRI. Kita punya lebih dari 7.000 cabang, lebih dari 1 juta AgenBRILink. Kehadiran BRI sangat penting bagi masyarakat Indonesia,” sebut Dony.

Lebih jauh, Dony menyoroti bahwa tantangan terbesar yang dihadapi BRI ke depan adalah perubahan ekspektasi nasabah, yang semakin dipengaruhi oleh pengalaman mereka dalam menggunakan layanan perbankan modern. Ia menekankan bahwa transformasi bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan. 

BACA JUGA:BRI Perkuat Ekonomi Kerakyatan, Sudah Berdayakan 41.217 Klaster Usaha Lewat Pembiayaan & Literasi Keuangan

Transformasi tersebut, lanjutnya, harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan nasabah serta komitmen untuk tidak hanya memenuhi, tetapi juga melampaui harapan mereka dalam setiap interaksi layanan.

“Perubahan disebabkan karena kita ingin fokus ke customer, dan customer ekspektasinya selalu berubah. Customer atau perusahaan yang sustain adalah yang dapat melayani melampaui ekspektasi customer, dan di level itu maka customer akan repeat, loyal, referral, dan yang terakhir akan menjadi advocate atas sebuah merek,” tutup Dony.***

Kategori :