Melalui dua program ini, para pengurus koperasi tak akan dibiarkan berjalan sendiri. Mereka akan didampingi langsung, dari penyusunan pembukuan usaha, pengelolaan arus kas, hingga penerapan tata kelola yang lebih profesional dan transparan.
BACA JUGA:BRI Luncurkan BRILiaN Way, Strategi Budaya Kerja Menuju Bank Paling Menguntungkan di Asia Tenggara
Tak hanya fokus pada penguatan struktur internal koperasi, BRI juga mendorong koperasi-koperasi yang memiliki potensi produk lokal agar bisa naik kelas. Tujuannya jelas, memperluas jangkauan pasar dan membuka peluang agar produk desa bisa bersaing di tingkat nasional, bahkan global.
“Bank tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tapi juga bisa me-leverage bisnis yang ada. Misalnya, di desa mereka memiliki produksi kerajinan atau produk spesifik yang ingin diekspor, BRI bisa memfasilitasi melalui mekanisme business matching,” jelas Hery.
Lebih jauh, Hery menambahkan bahwa penguatan ekosistem Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) juga dilakukan melalui perluasan peran AgenBRILink, jejaring layanan keuangan mikro BRI yang kini telah menjangkau lebih dari 1,2 juta titik di seluruh pelosok negeri.
Lewat AgenBRILink, koperasi bisa menjalankan berbagai layanan transaksi keuangan harian, mulai dari setor dan tarik tunai, isi ulang saldo, pembayaran tagihan, hingga cicilan.
BACA JUGA:BRI Catat Portofolio Sustainable Finance Terbesar di Indonesia, Komitmen ESG Capai Rp796 Triliun
BACA JUGA:Tim LKG BRI Indonesia Dilepas ke Gothia Cup 2025, BRI dan Liga Kompas Targetkan Juara Dunia Remaja
Kemudahan ini menjadi pintu masuk bagi masyarakat desa untuk mengakses layanan perbankan secara lebih dekat, murah, dan inklusif, tanpa harus menempuh jarak jauh ke kantor cabang.
Upaya BRI ini pun mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa koperasi yang dikelola secara profesional dan berpihak kepada rakyat akan menjadi tulang punggung dalam membangun kemandirian ekonomi desa secara berkelanjutan.
“Saat ini pinjaman rentenir makin menjamur, maka dari itu kita minta bantuan BRI untuk mengatasi hal ini, melalui keberadaan AgenBRILink milik BRI yang berjumlah 1,2 juta agen," ucap Zulkifli Hasan.
"Koperasi ini kan mengerti keadaan desanya. Sehingga potensi desa bisa makin berkembang. Kalau semisal ada usaha yang untung, maka koperasi yang ada bisa membantu mengajukan anggotanya untuk menapatkan pembiayaan KUR BRI,” imbuhnya.
BACA JUGA:Investor Global Serbu Saham BBRI, BlackRock, Vanguard dan JP Morgan Naikkan Kepemilikan
BACA JUGA:Wealth Management BRI Sabet Penghargaan Global Private Banker, Bukti Layanan Premium Kelas Dunia
Senada dengan proyeksi positif terhadap Program Koperasi Desa Merah Putih, Anggota Dewan Pakar Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Anton J Supit, menegaskan bahwa keberhasilan koperasi sangat ditentukan oleh tata kelola yang profesional dan transparan.