Cetak Laba Rp26,53 Triliun, BRI Fokus Perkuat Fondasi Bisnis Lewat Transformasi

Kamis 31-07-2025,20:46 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Yudiansyah

Transformasi yang dijalankan di sisi struktur pendanaan menunjukkan hasil yang positif. Hal ini tercermin dari peningkatan signifikan dalam volume transaksi di berbagai kanal layanan, baik untuk segmen ritel, merchant, maupun korporasi.

Salah satu indikator utama keberhasilan digitalisasi adalah pertumbuhan pesat aplikasi BRImo, yang kini telah digunakan oleh 42,7 juta pengguna, naik 21,2% secara tahunan (year-on-year/YoY). Volume transaksi melalui BRImo juga meningkat tajam sebesar 25,5% YoY, mencapai total transaksi senilai Rp3.231,7 triliun.

Platform digital milik BRI yang menyasar nasabah wholesale dan korporasi, yakni Qlola by BRI, juga mencatatkan kinerja impresif. Hingga Triwulan II 2025, volume transaksi melalui Qlola tumbuh sebesar 33,9 persen secara tahunan (YoY), mencapai nilai fantastis Rp5.970 triliun.

Sementara itu, lini bisnis merchant BRI menunjukkan pertumbuhan positif dengan volume transaksi meningkat 27,2 persen YoY, yakni mencapai Rp105,5 triliun. Tak kalah mencolok, layanan pembayaran digital berbasis QRIS yang dikelola BRI mengalami lonjakan signifikan. 

BACA JUGA:Kreatif dan Inovatif, AgenBRILink Bengkulu Permudah Akses Layanan Keuangan Masyarakat

"Sedangkan volume transaksi QRIS tumbuh 142,9 persen YoY menjadi Rp37,2 triliun, sedangkan jumlah transaksinya meningkat tajam hingga 162,5 persen, dengan total 313,7 juta kali transaksi," jelas Hery.

Dengan serangkaian inisiatif transformasi yang dijalankan secara konsisten, kinerja keuangan BRI pada paruh pertama tahun 2025 mencerminkan tren pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan. 

Fokus strategis pada penghimpunan dana murah (CASA) terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi biaya dana, sekaligus memperkuat fondasi bisnis perseroan secara keseluruhan.

Total aset BRI tercatat tumbuh sebesar 6,5 persen secara tahunan (YoY), mencapai Rp2.106,4 triliun. Di sisi intermediasi, penyaluran kredit BRI juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,0 persen YoY, dengan nilai total mencapai Rp1.416,6 triliun. 

BACA JUGA:Kisah UMKM Binaan BRI Ikut Pameran di Singapura, Buktikan Kualitas Produk Lokal di Kancah Global

Menariknya, lebih dari 80 persen atau tepatnya 80,32 persen dari total kredit tersebut disalurkan ke sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang tetap menjadi prioritas utama BRI.

Kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) pun menunjukkan peningkatan yang solid, didorong oleh pertumbuhan signifikan pada komponen dana murah. Secara konsolidasi, total DPK tumbuh 6,7 persen YoY menjadi Rp1.482,1 triliun.

“Secara kualitas, komposisi dana mengalami perbaikan signifikan dengan porsi CASA meningkat menjadi 65,5% dari total DPK. Pertumbuhan CASA mencapai 10,6% YoY, didorong oleh kenaikan dana giro yang tumbuh 16,1% dan tabungan tumbuh 6,8% YoY," terang Hery.

Di luar pendapatan bunga, pendapatan non-bunga BRI atau Fee & Other Operating Income juga menunjukkan kinerja positif. Hingga akhir Juni 2025, komponen ini tumbuh 10,6 persen secara tahunan (YoY) dan mencapai Rp26,7 triliun. 

BACA JUGA:Dominasi Penyaluran KPR Subsidi Lewat FLPP, BRI Perkuat Akses Hunian Terjangkau Program 3 Juta Rumah

Sementara itu, Pre-Provision Operating Profit (PPOP), yang mencerminkan kekuatan pendapatan operasional sebelum pencadangan risiko, meningkat 2,2 persen YoY menjadi Rp58,3 triliun.

Kategori :