Lebih lanjut, ia juga menyoroti peran penting sinergi dalam Holding Ultra Mikro (UMi)—yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan PNM dalam mendorong inklusi keuangan di sektor informal.
“Hingga akhir Triwulan II 2025, Holding Ultra Mikro berhasil menjangkau 34,7 juta debitur aktif, dengan jumlah rekening simpanan mikro mencapai 126 juta. Capaian ini menunjukkan peran nyata UMi dalam memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat akar rumput,” jelasnya.
BACA JUGA:AgenBRILink Batin Raya Hadirkan Layanan Jemput Bola, Permudah Pencairan PKH Warga Desa
Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto menegaskan, komitmen BRI dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Melalui berbagai program strategis yang menyentuh akar ekonomi rakyat, BRI terus mendorong pemerataan inklusi keuangan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro.
Hingga akhir Juni 2025, BBRI telah membina 4.625 Desa BRILian dan mengembangkan 41.217 klaster usaha melalui program KlasterkuHidupku, sebuah inisiatif pemberdayaan terintegrasi berbasis potensi lokal. Langkah ini diklaim mampu memperkuat ketahanan ekonomi desa dan meningkatkan produktivitas UMKM di sektor riil.
Tak hanya itu, platform digital LinkUMKM yang dikembangkan BRI telah dimanfaatkan oleh lebih dari 12,9 juta pelaku UMKM. Platform ini memberikan akses promosi, pemasaran digital, hingga pembinaan usaha guna mempercepat proses naik kelas para pelaku usaha kecil.
“BRI juga mengelola 54 Rumah BUMN dan telah melaksanakan lebih dari 16 ribu pelatihan sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas SDM UMKM. Sementara itu, jaringan AgenBRILink yang merupakan mitra keuangan BRI di tingkat desa, mengalami pertumbuhan signifikan.
BACA JUGA:QRIS TAP BRImo Permudah Transaksi, Cukup Tempel Ponsel ke EDC, Pembayaran Langsung Beres!
Hingga semester pertama 2025, jumlah AgenBRILink mencapai lebih dari 1,2 juta agen, atau tumbuh 22,60% secara tahunan (YoY). Para agen ini tersebar di 67 ribu desa, menjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit diakses oleh layanan perbankan formal.
Dari sisi performa, AgenBRILink membukukan volume transaksi sebesar Rp843 triliun, meningkat 9,85% YoY. Agus menyebut bahwa peran AgenBRILink kini telah berevolusi dari sekadar penyedia layanan transaksi keuangan menjadi “lifestyle micro provider”, yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat di sekitarnya.
“Dengan transformasi ini, AgenBRILink tidak hanya menjadi perpanjangan tangan BRI, tapi juga bagian dari ekosistem ekonomi desa yang dinamis dan inklusif,” kata Agus.
Agus juga menyatakan bahwa BRI secara aktif menyalurkan pembiayaan dan bantuan sosial guna memperkuat daya beli masyarakat serta menopang pertumbuhan sektor UMKM.
BACA JUGA:BRI Perkuat Komitmen Selamatkan Ekosistem Pesisir di Hari Mangrove Sedunia 2025
Sepanjang Januari hingga Juni 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp83,88 triliun kepada 1,8 juta debitur. Penyaluran KUR ini tidak hanya menyasar pelaku UMKM pada umumnya, tetapi juga menjangkau para pemasok dalam program Makan Bergizi Gratis yang tengah dijalankan pemerintah di berbagai daerah.
Agus menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan semangat BRI untuk mendukung perekonomian kerakyatan secara langsung dan inklusif. “Kami terus memperkuat peran intermediasi keuangan kepada sektor produktif dan UMKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi nasional,” ujarnya.
Selain pembiayaan produktif, BRI juga mengambil peran penting dalam menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Tahun 2025. Hingga pertengahan tahun, total BSU yang telah disalurkan mencapai Rp2,25 triliun, menjangkau 3,7 juta rekening penerima melalui skema empat tahap penyaluran.