Kejutan! Raja HP Indonesia Terbaru 2025 Bukan Lagi Samsung, Brand Ini Ambil Alih

Sabtu 16-08-2025,11:30 WIB
Reporter : Redaksi BE
Editor : Redaksi BE

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Industri smartphone alias ponsel pintar di Indonesia tengah mengalami gejolak besar pada kuartal II 2025.

Di tengah tren penurunan pasar, Transsion --pemilik merek Infinix, Tecno, dan Itel--justru muncul sebagai “raja HP” terbaru di Tanah Air, menggusur dominasi Samsung.

Laporan terbaru dari firma riset internasional IDC mengungkap bagaimana peta persaingan merek HP di Indonesia berubah drastis dalam tiga bulan terakhir.

Menurut data IDC, pengapalan ponsel pintar di Indonesia pada periode April–Juni 2025 mengalami penurunan 3,5 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).

BACA JUGA:Vivo Y400 Resmi Dirilis di Indonesia, HP Layar AMOLED 120Hz, Baterai Jumbo dan Tahan Air

Kondisi ini membuat pasar domestik menjadi yang paling lesu di Asia Tenggara, bahkan lebih buruk dibandingkan Vietnam yang hanya turun 1,7 persen.

Transsion Kuasai Pasar HP Indonesia

Transsion berhasil mencatatkan pertumbuhan pengapalan sebesar 9,5 persen YoY dan kini menguasai pangsa pasar 21,5 persen di Indonesia.

Strategi mereka yang agresif di segmen entry-level membuat merek seperti Infinix semakin populer, terutama di kalangan anak muda dan pengguna HP harga terjangkau.

Samsung harus puas berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 18,5 persen, meskipun sebenarnya perusahaan asal Korea Selatan ini berhasil membukukan pertumbuhan positif 7 persen YoY.

BACA JUGA:Gaya iPhone, Harga Android: Ini 10 HP Android Desain Mirip iPhone Tampil Mewah

Di bawahnya, Xiaomi menempati peringkat keempat dengan pangsa pasar 16,6 persen dan hanya tumbuh tipis 0,2 persen.

Sebaliknya, Oppo dan Vivo mengalami nasib buruk. Oppo yang menempati posisi kelima harus merelakan penurunan pengapalan sebesar 29,2 persen. Vivo bahkan mencatat penurunan paling parah, anjlok 32,1 persen YoY.

Indonesia Pasar Paling Lesu di Asia Tenggara

Tren di Indonesia kontras dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. IDC mencatat, Filipina justru memimpin pertumbuhan pasar ponsel dengan lonjakan 17,2 persen.

Malaysia menyusul dengan pertumbuhan 7,8 persen, Thailand tumbuh 4 persen, dan Singapura 2 persen. Pasar Malaysia mencatat pertumbuhan signifikan pada segmen ponsel dengan harga di bawah 100 dolar AS atau sekitar Rp1,6 jutaan.

BACA JUGA:Review 5 HP Kamera Terbaik 2025, Hasil Jepretan Setara DSLR Profesional

Kategori :