Respon Oknum Guru di Belitung Soal Dugaan Penipuan Investasi Risetcar

Selasa 26-08-2025,14:17 WIB
Reporter : Ainul Yakin
Editor : Redaksi BE

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Seorang oknum guru di Kabupaten Belitung dilaporkan ke polisi karena diduga Kasus dugaan penipuan berkedok investasi.

Oknum guru berinisial EA, yang berdinas di Kecamatan Tanjungpandan, dilaporkan ke Polres Belitung karena diduga menipu puluhan orang lewat skema investasi Risetcar.

Namun saat dimintai konfirmasi Senin 25 Agustus 2025 malam, EA memilih tidak merespon alias bungkam. Pesan yang dikirim via WhatsApp tidak mendapat tanggapan.

Hingga akhirnya pada Selasa 26 Agustus 2025 sekira pukul 07.55 WIB, oknum guru wanita tersebut memberikan respon singkat. "Saya sudah memberikan kesaksian pada pak Atub.." jawabnya.

BACA JUGA:Pengakuan Korban Terjebak Dugaan Penipuan Investasi Risetcar di Belitung

Belitong Ekspres pun kembali melakukan konfirmasi lebih lanjut kepada yang bersangkutan pada Selasa siang. Akan tetapi panggilan telepon juga tak kunjung direspons.

Kesaksian Korban: Dijanjikan Bonus Ratusan Juta

Salah satu korban, sebut saja Melati (nama samaran), mengaku terjebak setelah diyakinkan oleh EA. Ia menuturkan, pada Juli 2025 ia menyetor uang sekitar Rp13 juta dengan janji keuntungan berlipat.

“Saya dijanjikan bisa dapat bonus sampai seratus juta lebih. Awalnya percaya karena penjelasannya terdengar sangat meyakinkan,” kata Melati kepada Belitong Ekspres.

Namun masalah muncul saat ia mencoba menarik dana dari aplikasi. Uang yang disetorkan tidak bisa dicairkan.

BACA JUGA:Oknum Guru di Belitung Diduga Tipu Puluhan Orang Lewat Investasi Risetcar, Kerugian Ratusan Juta

“Saya tanya ke terlapor, jawabannya selalu berbelit-belit. Akhirnya saya sadar sudah tertipu dan memutuskan melapor ke polisi. Korban di Belitung ini sebenarnya banyak,” tegasnya.

Modus Lewat Investasi Risetcar

Kasus ini terungkap setelah laporan masyarakat masuk ke Polres Belitung. EA disebut-sebut mengiming-imingi korban untuk berinvestasi di Risetcar, perusahaan rintisan teknologi transportasi yang tengah mengembangkan layanan robotaxi atau taksi tanpa pengemudi di Indonesia.

Perusahaan ini sebelumnya mengumumkan rencana uji coba robotaxi di Jakarta pada 2025 dan peluncuran resmi pada 2026.

Mereka juga menawarkan peluang bisnis bagi pemilik kendaraan untuk ikut dalam operasional taksi otonom, termasuk integrasi dengan Grab, Maxim, dan Gojek. Celah inilah yang diduga dimanfaatkan untuk melancarkan penipuan.

BACA JUGA:Banyak Jabatan ASN di Pemkab Belitung Masih Kosong, Pj Sekda Paparkan Solusinya

Kategori :