Langkah Apple ini datang di tengah perubahan besar dunia video digital. Tren kini didominasi oleh teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Aplikasi seperti Sora milik OpenAI -yang baru saja menembus satu juta unduhan- menawarkan kemampuan menciptakan video dari teks, bukan sekadar mengedit klip yang sudah ada.
Dengan dunia yang bergerak cepat ke arah AI-generated content, Clips pun terlihat ketinggalan zaman. Ia masih setia pada konsep lama: merekam, memotong, lalu menempelkan efek. Sementara dunia kini lebih sibuk berbicara tentang prompt, bukan timeline video.
Mungkin Clips bukan gagal, hanya kalah cepat menyesuaikan zaman. Seperti VHS di era streaming, atau iPod di tengah Spotify, aplikasi ini akhirnya menjadi bagian dari sejarah panjang Apple -sebuah eksperimen kreatif yang pernah bersinar, lalu pelan-pelan padam.***