Namun masyarakat berharap agar aparat penegak hukum menindak tegas semua pihak yang terlibat, termasuk dalang di balik jaringan besar perdagangan timah ilegal lintas pulau itu.
Reaksi DPRD Belitung: Kekayaan Daerah Terus Dicuri
Menanggapi kasus ini, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Belitung, Ivan Haidari, menyampaikan keprihatinan mendalam. Ia menilai penyelundupan timah ilegal yang terjadi selama bertahun-tahun menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap sumber daya alam di daerah.
“Kekayaan alam kita terus dicuri. Timah yang seharusnya menjadi sumber pendapatan bagi daerah justru dibawa kabur oleh cukong-cukong yang tidak bertanggung jawab,” tegas Ivan, Senin (20/10/2025).
BACA JUGA:PT Timah Genjot Eksplorasi, Bangun Pabrik Logam Mineral Ikutan di Babel
Menurutnya, praktik seperti ini tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga menghancurkan lingkungan dan memperburuk citra daerah penghasil timah seperti Belitung dan Bangka.
“Kekayaan kita (timah) terus dicuri oleh para cukong untuk dibawa ke luar negeri. Sedangkan daerah tidak dapat apa-apa. Sudah berapa banyak kerugian yang kita alami,” ujar politisi Partai Demokrat itu.
Ivan menambahkan, Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan komitmennya untuk menindak segala bentuk tambang ilegal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ia pun meminta aparat penegak hukum agar mengusut tuntas siapa pun yang terlibat di balik jaringan penyelundupan tersebut, termasuk pemodal dan pengendali utamanya.
“Saya minta aparat penegak hukum memproses dan mengungkap siapa pemilik, pemodal, maupun pihak-pihak yang terlibat dalam penyelundupan puluhan ton timah ilegal tersebut,” pungkasnya.***