Penipuan AI Kian Ganas, Rekening Bisa Hilang Sekejap! Kenali Cirinya

Penipuan AI Kian Ganas, Rekening Bisa Hilang Sekejap! Kenali Cirinya

Penipu AI Bisa Jadi ‘Orang Terdekat’ Anda? Suara & Wajah Dipalsukan, Rekening Bisa Raib!--(freepik)

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Gelombang penipuan digital berbasis Artificial Intelligence (AI) kini kian ganas dan mengancam keamanan masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Modus kejahatan yang memanfaatkan teknologi mutakhir seperti voice cloning dan deepfake semakin canggih, membuat pelaku bisa meniru suara hingga wajah seseorang dengan sangat meyakinkan.

Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) pun mengeluarkan peringatan keras agar publik meningkatkan kewaspadaan sebelum rekening dan data pribadi jadi korban berikutnya.

Dalam keterangan resminya, Minggu (16/11/2025), Satgas Pasti mengungkap bahwa penipuan menggunakan tiruan suara kini menjadi salah satu metode yang paling cepat berkembang.

BACA JUGA:Aplikasi Musik Penghasil Uang, Cuan Saldo DANA Gratis Sambil Tiduran

Dengan hanya bermodal potongan suara yang diambil dari media sosial atau aplikasi pesan, pelaku dapat menirukan suara keluarga, teman, atau rekan kerja. Mereka kemudian menghubungi korban, berpura-pura mengalami kondisi darurat, dan meminta uang atau informasi sensitif.

Bukan hanya suara --modus deepfake wajah juga mulai marak. Pelaku dapat membuat video palsu yang menampilkan ekspresi serta gestur mirip dengan individu tertentu.

Video tersebut lalu dikirimkan ke korban melalui pesan pribadi atau media sosial, membuat korban meyakini bahwa permintaan tersebut benar-benar berasal dari orang yang dikenal.

Melihat risiko yang meningkat, Satgas Pasti merilis tiga langkah pencegahan penting bagi masyarakat.

Pertama, lakukan verifikasi ulang setiap kali menerima pesan yang mencurigakan, terutama jika berkaitan dengan uang atau data pribadi. Pastikan selalu mengecek kebenaran informasi melalui saluran komunikasi lain.

BACA JUGA:Cara Menulis Prompt AI Efektif untuk Pemula, Hasil Lebih Akurat dan Berkualitas

Kedua, masyarakat diminta menjaga kerahasiaan data pribadi, termasuk foto, rekaman suara, serta dokumen penting yang dapat dimanfaatkan pelaku untuk membuat tiruan digital.

Ketiga, selalu waspada terhadap suara atau video yang terasa janggal, meskipun terlihat berasal dari kontak yang dikenali. Perkembangan teknologi deepfake yang semakin realistis membuat penilaian visual semata tidak lagi cukup.

Peringatan ini disampaikan di tengah meningkatnya aktivitas keuangan ilegal di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: