Aplikasi Simangco HKM Seberang Bersatu Diresmikan

Aplikasi Simangco HKM Seberang Bersatu Diresmikan

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - HKM Seberang Bersatu kini miliki aplikasi Rumah Donasi dan Adopsi Mangrove dan Coral (Simangco). Simangco diresmikan langsung oleh Bupati Belitung, Sahani Saleh dengan penandatanganan prasasti di kawasan tersebut, Kamis (25/11). Ketua HKM Seberang Bersatu Marwandi mengatakan, mereka tetap mendukung program perubahan iklim dalam rangka Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021, dan HKM Seberang Bersatu salah satu peserta di KLHK. "Bentuk realisasi kegiatan kita kita ada mitigasi perubahan iklim, kita bikin aplikasi Simangco, aplikasi donasi, adopsi mangrove dan coral, dan bisa di instal di Play store," kata Marwandi kepada Belitong Ekspres. Untuk rehabilitasi kata Marwandi, mereka melakukan kegiatan pemulihan ekonomi nasional ada sekitar 114 kelompok dengan luasan lahan 3200 hektar. Konversi energi, mereka membuat pabrik briket arang batok kelapa. Kemudian Konservasi, mereka melalukan pelepasan elang laut. "Nah itu salah satu bentuk dukungan HKM Seberang Bersatu dalam hal ini Kabupaten Belitung untuk mendukung kegiatan perubahan iklim," bebernya. Marwandi menjelaskan Aplikasi Simangco. Simangco itu hewan monyet besar yang menjaga mangrove dan coral, sehingga aplikasi itu digunakan untuk semua pihak untuk menjaga lingkungan atau kegiatan perubahan iklim itu. "Jadi tidak mesti datang ke Belitung, orang bisa instal aplikasi ini dan langsung transfer, dan kita bekerja sama dengan yayasan mengelolah kegiatan ini, dan satu pohon kita tetapkan Rp 5 ribu serta titik koordinatnya sudah disiapkan," jelasnya. Dia menambahkan, donasi yang terkumpul itu untuk membeli mangrove dan coral, sedangkan adopsi untuk pemeliharan selama satu tahun. "Semua itu termuat di aplikasi tersebut," Marwandi. Sementara itu Wakil Ketua HKM Seberang Bersatu Herry mengatakan Simangco merupakan program terbaru. Simangco salah satu cara menarik wisatawan untuk berdonasi di Mangrove atau terumbu karang dan itu sangat penting. "Ekosistem diarea pesisir itu rusak parah, hutan mangrovenya rusak, ekosistem airnya rusak, terumbu karang banyak yang mati, alhamdulillah dengan adanya HKM ini kita membangkitkan ekosistem kita terdahulu, dan kita membuktikan dengan semua dan mengajak wisatawan untuk berdonasi dan kita berbicara wisata berkelanjutan," katanya. Maka kata Herry, kalau berbicara wisata berkelanjutan secara otomatis harus menjaga lingkungan agar lebih baik. Sebab mangrove dan terumbu karang memiliki keterkaitan yang sangat kuat. "Ada sekitar 300 lebih hektar untuk coral, dan untuk tanam mangrove 165 hektar," tandasnya. (dod)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: