Dinkes Babel Sosialisasikan Program LP/LS Terkait Penanganan Covid-19

Dinkes Babel Sosialisasikan Program LP/LS Terkait Penanganan Covid-19

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Dinkes Babel) menggelar sosialisasi pemberdayaan Lintas Program Lintas Sektoral (LP/LS) bagi stakeholder di Kabupaten Beltim yang terlibat penanganan Covid-19. Selain menerima masukan, sosialisasi juga upaya menghadirkan peran pemerintah. "Kita sosialisasi Lintas Program Lintas Sektor terkait Covid-19, sebenarnya bagaimana upaya kita dari sisi pemerintah. Pemerintah menghadirkan ini, ada anggarannya silahkan dilaksanakan," ungkap Kabid Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pada Dinkes Babel Rita Agustina, Selasa (23/11) di Andini Resto. Menurut Rita, sosialisasi ingin mengetahui sejauh mana upaya yang telah dilakukan stakeholder lintas profesi, lintas organisasi kemasyarakatan, bahkan PKK di Kabupaten Beltim berupa kontribusi dalam penanganan Covid-19. Apalagi Beltim memiliki capaian vaksinasi yang cukup tinggi bahkan menempati posisi kedua di Babel. Sosialisasi juga merupakan upaya menghadirkan komitmen lintas program lintas sektor agar mau bahu membahu untuk membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19, setidaknya menekan angka penyebaran. "Dari sisi kesehatan, kami melihat kepatuhan mungkin yang perlu lebih ditingkatkan karena takut masyarakat terlena. Sudah vaksin aman dia pikir, sementara prokes harus tetap jalan," kata Rita. Ketua PPNI Beltim Ardo Harvianza menyambut baik kegiatan sosialisasi Lintas Program Lintas Sektor oleh Dinas Babel. Sebagai organisasi yang mewadahi perawat, PPNI selama ini telah memberikan dukungan nyata bagi perawat yang bertugas dalam penanganan Covid-19, baik secara langsung maupun tidak langsung. "Seperti diawal-awal kejadian Covid-19, kita tanya apa yang dibutuhkan dari anggota perawat. Kayak kemarin ketika kita masih dalam kelangkaan APD, kita sudah terjun kelapangan ke semua komisariat yang ada di Kecamatan, bagaimana APD mereka. Apakah sudah siap," ungkapnya. Tak hanya itu, PPNI juga ikut memantau kegiatan perawat yang terlibat penanganan Covid-19 sekaligus memberikan apresiasi berupa SKP yang bisa digunakan untuk memperpanjang STR. Ini juga berlaku bagi perawat yang mendapat tugas tambahan seperti program Yuk Nyelik Pasien. "Bagi mereka yang menjalankan tugas sebagai tim penanganan Covid, kita berikan SKP untuk perpanjangan STR. Lumayan banyak karena dibutuhkan 5 SKP dari 25 SKP (kelengkapan pembuatan STR)," kata Ardo. Nia Kurniasih selaku Instruktur Senam Lansia PKK Beltim menyatakan Tim Penggerak PKK Kabupaten juga telah melalukan berbagai kegiatan bersifat pemberdayaan lansia di masa Covid-19. Sempat terhenti diawal munculnya kasus aktif Covid-19, Tim Penggerak PKK Kabupaten perlahan mulai menghidupkan kegiatan lansia. "Dimana pada saat Covid-19 masih banyak kegiatan yang dibatasi tetapi pada saat sudah mencapai level yang bisa melakukan kegiatan, kami melakukan kegiatan dengan tetap mematuhi prokes. Jadi lansia dengan catatan sudah divaksin baru bisa mengikuti kegiatan-kegiatan," ujar Nia. Nia menyadari, lansia sangat memerlukan kegiatan untuk mengisi waktu luang. Atas dasar itulah, Tim Penggerak PKK Kabupaten tetap berupaya membuat kegiatan dengan memperhatikan peningkatan atau penurunan angka penyebaran Covid-19 di wilayah-wilayah Kecamatan. "Kami telah bekerjasama dengan pihak Polsek untuk kegiatan lansia sambil mendeteksi di wilayah apabila ada yang terkena tidak melakukan kegiatan sementara waktu," sebut Nia. Sementara itu, Ketua Saka Bakti Husada Kabupaten Beltim Ahmad Nizar juga menyampaikan kontribusi kegiatan anggota Saka Bakti Husada sepanjang tahun 2020-2021. Seperti mengikuti program kesehatan pramuka yang ada di puskesmas masing-masing. Salah satunya pembagian masker maupun tugas kegiatan lain yang diperintahkan kakak pelatih dan pembina di masing-masing Puskesmas. "Anak-anak pramuka di Saka, kwartir cabang dan kwartir ranting sangat mengharapkan kegiatan yang menunjang kegiatan sekolah. Namun karena pandemi mengalami penundaan. Hanya saja akhir-akhir ini kegiatan sekolah, ada kebijakan Kepsek mulai membuka diri paling tidak dengan perkemahan yang dilaksanakan pada siang hari dan malam dipulangkan karena mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Nizar. Perwakilan Puskesmas Manggar, Ni Made Mulyariani menambahkan petugas kesehatan Puskesmas sudah memberikan materi edukasi kepada para kader kesehatan maupun kelompok-kelompok binaan mereka. Antara lain, Saka Bakti Husada, Kader Kesehatan Lansia, Posyandu yang kemudian menyebarluaskan ke masyarakat lain. "Mereka merupakan perpanjangan tangan kami agar dapat mengedukasi masyarakat yang tidak patuh atau masih lalai prokes. Termasuk pemberdayaan kader agar meningkatkan kreatifitas mereka dan juga meningkatkan sumber daya agar mereka mampu mengarahkan masyarakat yang tidak patuh prokes," jelas Ni Made. (msi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: