Investasi Rp 1,9 Triliun, Kabel Listrik Bawah Laut Sumatera-Bangka Rampung Akhir 2021

Investasi Rp 1,9 Triliun, Kabel Listrik Bawah Laut Sumatera-Bangka Rampung Akhir 2021

Selain PLN mendapat penghematan Rp 1,4 triliun, kabel laut juga akan menghentikan operasi 5 PLTD sebesar 65 MW, efisiensi 186 juta liter BBM, dan mengurangi emisi lebih dari 221 ribu ton CO2 per tahunnya. BELITONGEKSPRES.CO.ID, - PT PLN (Persero) menargetkan sistem kelistrikan Sumatera dan Bangka bakal terhubung kabel listrik bawah laut pada Desember 2021. Dengan terhubungnya dua sistem kelistrikan tersebut akan menghemat biaya operasi mencapai Rp 1,4 triliun. Ditambah lagi menghentikan pengoperasian sebanyak 5 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar 65 megawatt (MW) akan bermanfaat terhadap peningkatkan efisiensi penggunaan BBM sebesar 186 juta liter. Dan itu bisa menekan emisi sebesar lebih dari 221 ribu ton CO2 pertahunnya. Terpenting, pasokan listrik di Bangka bakal semakin andal. Saat ini total daya mampu pembangkit di Bangka mencapai 187,7 megawatt (MW), dengan beban puncak 174,9 MW. Pulau Bangka akan mendapat tambahan pasokan listrik sekitar 109 MVA dari kabel listrik bawah laut sepanjang 36 kilometer sirkuit (kms) tersebut. "Untuk menghubungkan dua sistem kelistrikan ini, investasinya sekitar Rp 1,9 triliun," ungkap Direktur Mega Proyek dan EBT, Wiluyo Kusdwiharto. Tak hanya meningkatkan keandalan, keberadaan kabel listrik tersebut akan memangkas biaya pokok produksi (BPP) di Bangka. Sebab listrik dari pembangkit-pembangkit berbiaya murah di Sumatera dapat disalurkan ke Pulau Bangka. Dari total kapasitas pembangkit 248 MW, saat ini pasokan listrik di Bangka masih didominasi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Dengan tersambung kabel laut, BPP Bangka bakal turun hingga 57 persen dari Rp 2.454 per kilowatt hour (kWh) menjadi Rp 1.054 per kWh. "Potensi penghematannya sekitar Rp 1,4 triliun per tahun," terang Wiluyo. Wiluyo berharap dengan kian andalnya pasokan listrik nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Bangka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Dengan beroperasinya kabel laut Sumatera-Bangka, PLN juga bisa meningkatkan pelayanan terutama untuk mengakomodir permintaan pelanggan industri pada sektor perikanan" tutupnya. Seperti diketahui, kebijakan ekonomi Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman di masa pandemi covid-19 telah memberikan dampak positif pada pertumbuhan investasi di daerah itu, khususnya industri perikanan. Tercatat pertumbuhan listrik di Bangka Belitung hingga Agustus tertinggi se-Indonesia, yaitu sebesar 11,32 persen. (rel)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: