Kecewa Hak Asuh Anak, Duda di Damar Akhiri Hidup dengan Seutas Tali
BELITONGEKSPRES, DAMAR - Diduga kecewa hak asuh anak diberikan kepada mantan istrinya, seorang duda di Kecamatan Damar nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali. Kejadian ini, diketahui pada hari Minggu (19/12) sekira pukul 07.00 WIB, di dusun Kebun Sayur RT 07 RW 04 Desa Mengkubang, Kecamatan Damar, Kabupaten Beltim. Berdasarkan keterangan Kapolsek Manggar, korban diketahui bernama Febri (28) pertama kali ditemukan dalam keadaan telah meninggal oleh orang tua korban. Awalnya, orang tua korban pergi ke kebun yang berada di Desa Mempaya pada hari Sabtu sekitar pukul 23.00 WIB. Keesokan hari sekembalinya dari kebun, kedua orang tua korban mendapati korban sudah tergantung dengan posisi leher terikat tali. "Pada hari Minggu tanggal 19 Desember 2021 sekitar pukul 07.00 WIB kedua orang tua korban baru pulang kerumah dari kebun miliknya yang beralamat di Desa Payak. Mereka mendapati korban sudah meninggal dunia tergantung di atas rangka atap rumah dengan posisi leher terikat dengan tali warna biru," jelas Kapolsek Manggar, Iptu P Saragih, saat dikonfirmasi, Ahad (19/12). Melihat keadaan korban, serta merta orang tua korban langsung melepaskan ikatan kain sarung yang terlilit di leher korban. Dalam keterangannya, orang tua korban mengakui bahwa korban sudah pernah melakukan upaya percobaan bunuh diri namun dapat digagalkan. "Korban sebelumnya memang pernah mencoba untuk melakukan percobaan bunuh diri terkait permasalahan hak asuh anak yang diberikan kepada mantan istri korban," ungkap Kapolsek Manggar. Korban sendiri, diketahui sudah mencoba memulai kehidupan baru dengan wanita lain selepas bercerai. Bahkan, pacar korban juga sempat bertemu sebelum korban mengakhiri hidupnya. Menurut keterangan pacar korban, pada hari Sabtu tanggal 18 Desember 2021 sekira pukul 22.00 WIB, ia pergi menjemput korban yang sedang mengkonsumsi minuman beralkohol dirumah temannya. Kemudian, pada pukul 22.15 WIB korban bersama dirinya tiba di rumah korban. Sebelum berpisah, pacar korban mengajak korban untuk pergi berkunjung kerumah kerabatnya keesokan harinya yakni Minggu tanggal 19 Desember 2021. "Saat diajak pacarnya, korban menjawab "Insya Allah kalau aku masih ada (hidup). Sekira pukul 23.30 WIB pacar korban pulang kerumahnya," kata Iptu P Saragih. Namun ajakan tersebut tidak pernah terjadi setelah pada hari Minggu, pacar korban mendapat kabar bahwa korban telah meninggal dunia dengan cara gantung diri. "Keluarga korban menolak untuk dilakukan visum dan langsung dimakamkan di pemakaman Desa Mengkubang Kecamatan Damar," tutupnya. (msi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: