Kunjungi BUMDes di Beltim, Mendes PDTT Ajak Masyarakat Manfaatkan Produk Lokal
BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar mendorong masyarakat Desa memanfaatkan produk-produk lokal untuk pemenuhan gizi. Menurutnya, ada banyak keuntungan ketika masyarakat memanfaatkan produk lokal. "Semua (produk) yang pokoknya disini ada produksi, manfaatkan terlebih dahulu baru pakai dari (produk) luar," ujar Abdul Halim Iskandar yang akrab disapa Gus Menteri, Jum'at (19/11) saat mengunjungi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Gus Menteri menjelaskan, salah satu produk lokal dimaksud adalah peternakan ayam petelur yang dikelola BUMDes Lalang Jaya. Pertama, pengafkiran ayam petelur yang dijual ke masyarakat lebih murah dibandingkan harga pasar. "Itu berarti menguntungkan masyarakat dan akan meningkatkan ketahanan pangan hewani," ujar Mendes PDTT. Kedua, telur-telur yang dihasilkan peternakan lokal dan dikonsumsi masyarakat di Beltim masih segar dibandingkan dengan mendatangkan dari luar. "Ini penting makanya saya mendukung banget dan menghimbau warga masyarakat untuk menggunakan produk lokalnya. Telur banyak tapi produk lokal ada, pakai produk lokal karena paling segar," ajaknya. Gus Menteri beralasan, pemanfaatan produk lokal sebagai pilihan konsumsi masyarakat sejalan dengan misi Kemendes PDTT yakni dalam rangka percepatan ekonomi nasional pada level desa. "Karena duit di desa ini tidak boleh keluar, kalau bisa duit luar masuk tapi duit disini tidak keluar. Itu akan mempercepat (kesejahteraan) ekonomi warga," jelasnya. Itu pula yang dikatakan Gus Menteri sebagai program nasional hari ini sebagai pemulihan ekonomi nasional. Menurutnya, ketika Kemendes PDTT berbicara desa maka disebut pemulihan ekonomi nasional level desa. "Sesuai dengan Permen (Peraturan Menteri) yang mengatur prioritas penggunaan dana desa. Di Desa Lalang Jaya ini, ada satu BumDesa yang sangat bagus dan merupakan satu pintu gerbang untuk pemulihan ekonomi nasional level desa," terang Gus Menteri. Ia berharap, BUMDesa Lalang Jaya mampu mendorong Desa lainnya berbuat serupa dan menghasilkan produk lokal. Sebab BumDesa bertujuan untuk kesejahteraan warga masyarakat. Sementara itu, Kepala Desa Lalang Jaya Sartono mengakui, peternakan ayam petelur yang dikelola BUMDesa mereka masih belum sepenuhnya optimal. Pasalnya, kapasitas kandang ayam yang mampu menampung 6.000 ekor hanya terisi setengahnya karena alasan keterbatasan modal. "Penyertaan awal 2.000 ekor ayam (dari) kapasitas 6.000 jadi belum terpenuhi karena dananya tidak terpenuhi. Saat ini menghasilkan 3.100 lebih butir perhari dengan jumlah ayam 3.570 ekor," ujar Sartono. Menurut Sartono, jumlah butir telur yang dihasilkan peternakan ayam petelur BumDesa Lalang Jaya hanya memenuhi sekitar 2 persen kebutuhan telur perbulan. "Tidak ada kendala pemasaran. InsyAllah ada pengembangan. Kendala memang kita kan pakai rak telur yang bekas toko bukan yang asli. Itupun beli juga, satu keping Rp400," sebut Sartono. Kendala tersebut, tambah Sartono, telah disampaikan kepada Mendes PDTT melalui Dirjen Kementerian dan langsung direspon agar secepatnya direalisasikan. (msi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: